Misteri Pendakian Bukit Kelam

Aisya A. A.
Chapter #2

Prolog

Meskipun mereka telah memastikan untuk berangkat kala sinar matahari masih terang, vegetasi pepohonan yang padat di Bukit Kelam membuat Indra, Arga, Arum, dan Sanja harus melewati jalur pendakian yang remang-remang dan mencekam. Untuk memastikan tidak ada yang terpisah, Indra sebagai pemimpin pendakian sesekali memerintahkan yang lain untuk berhitung secara berurutan.

“Satu!” kata Indra.

“Dua!” sahut Arum.

“Tiga!” seru Sanja.

“Empat!” kata Arga. 

“Lima…,” sahut sebuah suara lirih dari belakang Arga. 

Mendengar suara tersebut, Arga tidak berani menoleh dan tetap diam mengikuti langkah teman-temannya. Beberapa kali Indra memberi perintah berhitung pada mereka setelah itu dan seterusnya pula Arga mendengar hitungan kelima dari belakangnya. Namun, sesampainya mereka di pos pertama, Arga tak mampu menahan mulutnya lebih lama lagi. Ketika teman-temannya sedang asyik berfoto dan beristirahat, ia menceritakan kejadian tersebut.

Guys, kalian tadi ada yang dengar sesuatu, nggak?” tanya Arga.

“Dengar apa, Ga?” Sanja balas bertanya.

“Hus! Jangan ngomong yang aneh-aneh, di sini bukan tempat kita!” tegur Indra. Pemuda itu masih terlihat seperti hendak mengomel lebih panjang, tetapi Arum lebih dulu memotongnya. 

Lihat selengkapnya