Ternyata banyak cerita misteri yang tidak diketahui Rio di desanya. Konon dulu ada arwah perempuan yang selalu mengetuk pintuh rumah warga. Ia mencari anaknya yang ia bunuh dan merebusnya. Selama ini banyak cerita mengerikan yang ditutupi. Sejak Rio di asingkan di Jakarta saat lulus SMP, Rio tidak pernah mendengar cerita misteri di desanya. Adam kembali bercerita ke Rio. Cerita tentang perempuan yang mengetuk rumah warga.
Pagi itu Adam yang sudah rapi menemui pembantunya di dapur. Ia melihat pembantunya berdiri mematung.
“Bik Sumi?” tegur Adam mengagetkan perempuan itu. Ia berdecak dan refleks menoleh ke belakang dan melihat Adam yang menatapnya. “Bibik kenapa kok melamun gitu?”
“Hhh.. gak apa-apa mas Adam. Mas Adam mau dibuatin teh?”
“Iya, Bik. Saya duduk di teras depan aja ya.”
“Iya, Mas.”
Adam pun berlalu keluar dan menuju teras depan. Di ruang tamu ia melihat ibu dan bapak bercengkrama. Mereka membicarakan tentang pembunuhan. Perempuan dibunuh gara-gara memasak ari-ari anaknya.
“Kamu mau kemana, Dam?” tegur Sariani.
“Mau duduk-duduk di teras aja, Bu.”
“Sebaiknya kamu persiapkan barang-barangmu. Minggu depan kita harus sudah pindah.”
“Minggu depan? Cepat sekali, Bu?”
“Itu sudah tertera di surat tugas bapakmua.”
“Betul, Dam. Bapak dimutasi ke kota kecil.”
Adam mengangguk, lalu berjalan keluar. Sebelum ia duduk, ia melihat sosok perempuan yang ia lihat kemarin berdiri menatapnya dari ujung halaman depan. Adam memperhatikan sosok itu dengan lumuran darah di perutnya.