TAK...TAK...TAK!
Suara Tiara menaiki tangga ke lantai 2, mendengar suara itu Indah yang sedang tidur dengan suaminya mendengar suara tersebut dan membangunkan Vino, namun suaminya sangat pulas dan susah di bangunkan, lalu ia dengan sendirinya menaiki tangga yang gelap, di pertengahan langkahnya ia mendengar suara Tiara yang sedang bermain tebak-tebakan dengan seorang wanita dengan suara dewasa, berjalan melangkah perlahan-lahan sambil berhati-hati agar tak tau langkahnya ada yang mengetahui.
Satu anak tangga terakhir, langkahnya agak sangat berat, tubuhnya tiba-tiba merinding tak tau penyebabnya seperti ada yang mengikuti langkahnya perlahan-lahan, menoleh dengan agak berpatah-patah dan ia tak melihat dari arah belakang tak ada yang mengikutinya.
Lalu ia lanjutkan langkanya untuk melewati satu anak tangga terakhir, dan kedua pasang matanya menyoroti seluruh ruangan yang amat gelap tak sedikitpun cahaya yang membuat ia menemukan sesuatu, lalu ia rogohkan kantong celana pendeknya yang kanan untuk mengambil korek gas untuk menyalahkan ruangan yang tak kelihatan dengan mata transparan.
KRAK!
Suara korek gas yang ia gesek ke bawah agar muncul api yang menghidupkan cahaya tak menyalah seperti yang ia cek di bawah sebelum di bawa, penasaran dengan benda yang ia bawa di kantong kecilnya, ia coba lagi untuk menyalahkan berkali-kali, tetap saja tidak nyalah.
Dengan rasa kesalnya, korek gas yang ia bawa tadi lalu ia lemparkan tanpa tau arahnya kemana.
PRANG!
Suara korek gas yang ia lemparkan membentur tembok sebelah pojok dan hanya percitan api kecil yang menyalah dengan seketika di tembok tersebut.
Lalu di tengah ruangan itu muncul seorang wanita kecil, yang menyalahkan korek gas yang ia lemparkan tadi membentur tembok.
"Mamah aku bisa nyalahkan korek gas ini", Jawab Tiara sedang menyalahkan korek gas yang ia pegang di tangan kanannya.
"Tiara?" jawab Indah dengan wajah terkejut dan menunjuk tangan kananya ke arah anaknya itu.
Tidak sampai hitungan detik, lalu Tiara melompat dan mencekek ibunya yang sedang berdiri di hadapanya, dengan reaksi itu indah mencoba untuk melepaskan seragan itu, namun tak bisa cekekan Tiara tak seperti se usianya bahkan melebihi tenaga orang dewasa berkali lipat.
"Tiara tolong, ini mamah... lepaskan Tiara", teriak Indah meminta pertolongan.
"Aku bukan Tiara anakmu, tapi aku suci mantan pacar suamimu, yang tega kau mengambilnya dariku", sahut Tiara dengan lapis matanya yang menghitam.
"Tiara tolong... lepaskan mamah, ini mamah", sahut Indah menyadarkan anaknya itu.
"Aku akan menghabisimu sekarang juga", sahut Tiara dengan suara mengema
"Tolong... Vino aku di cekek, Tiara kesurupan", teriak Indah meminta tolong.
Tiara terus mencekek, hingga ibunya itu mengeluarkan darah dilehernya hingga ia tak bisa berteriak lagi.
(Di kamar peribadi Vino)