Misteri Si Kembar

Drezzlle Alexandar
Chapter #1

PERTEMUAN



Malam ini, bintang tak lagi muncul. Seorang gadis berambut panjang sepinggang duduk di tepi Pantai sendirian menatap langit. Dia mengeluhkan kekejaman dunia dan takdir yang tidak pernah berpihak padanya. Berteriak berulang kali, menyalahkan Sang Maha Pencipta. Hingga, nafasnya terengah-engah namun terdengar samar, karena lebih keras suara gulungan ombak daripada suara sesak dadanya.


Kejadian sore tadi membuatnya risau. Ketika Pria yang diam-diam disukainya menyatakan cinta pada wanita lain tepat di depan matanya. Dia yang selalu menemani keluhan sang Pria, dan menerima sandaran kepalanya saat sang Pria di maki kedua orangtuanya. Namun, bukan dirinya yang pada akhirnya mendapatkan pernyataan cinta itu. Patah hati, itulah ungkapan yang biasa di sebut.


Batu-batu kerikil disampingnya, Dia lempar jauh-jauh tinggi melayang ke langit kemudian turun berpijak di air. Entah benar-benar tenggelam ataukan terseret arus air pantai, dia pun tidak mengetahuinya.


Hidupnya merasa sial, menjadi wanita miskin yang tidak berpendidikan. Meskipun wajahnya cantik dan hatinya cukup baik. Toh, semua Pria tetap akan mencari wanita berpendidikan untuk dijadikan calon istri. Hal itu, agar sang Pria tetap bisa menjaga kehormatan keluarganya. Dan juga berharap kelak memiliki anak-anak yang lahir dari wanita berpendidikan pula.


"Lalu untuk apa dia datang padaku?" gerutuan itu diucapkannya berulang kali. Tangannya menggenggam batu erat-erat kemudian di lemparkannya jauh. Bahunya kelelahan, sudah ada ratusan kerikil yang Dia buang. Juga ada, jutaan beban yang Dia pikul setiap harinya. Beban mencari nafkah, dengan menjajakan beberapa souvernir yang terbuat dari anyaman bambu.


Setelah puas berteriak dan menyalahkan takdir, kali ini giliran air mata perlahan turun membasahi pipinya. Sebaliknya, kali ini dia malah menyalahkan dirinya sendiri. Menjadi wanita bodoh yang mau menjadi tempat pelarian, menjadi wanita bodoh yang pura-pura menutup mata jika sebenarnya Dia tahu, bukan dirinya yang diinginkan Pria tersebut.


Dia memukul dadanya berulang kali, menangis sejadi-jadinya.


Bab 1 Perpisahan


"Hey, gadis bodoh!"

Seseorang memukul punggungnya dengan keras, hingga Dia hampir terjungkal. Dia menoleh, sambil menyeka air matanya.


"Bawa pulang ini! Berikan pada Ayahmu," ucap Wanita tua, yang sudah dianggapnya seperti neneknya.


"Apa ini?"


Dengan nada suara tersengal-sengal, memutar kotak makanan, kemudian mencari tahu isi didalamnya dengan mengendus .


"Sudah bawa pulang! Dasar kurang kerjaan, menangis di tengah malam seperti hantu." ucap Wanita tua itu, kemudian pergi.


Dia mengendus lagi, mencium aroma dari balik kotak makanan.


"Aya! Cepat pulang!"

Lihat selengkapnya