Misteri Teman Khayalan Fiora

Oleh: NO-NAME

Blurb

"Ayolah . . . tiap orang pernah berbuat salah, aku yakin . . . aku dan kalian sudah menebusnya dengan banyak melakukan hal baik," Alena yang pendiam mengutarakan pendapatnya, berusaha mencairkan suasana.

Kulihat Riu bergeming, duduk bersandar pada sebuah batang pohon dengan tatapan lurus ke depan. Satu lututnya ditekuk dan tangannya memainkan patahan ranting kering.

"Alena Benar kawan, kalau seperti ini . . . perjalanan kita nggak akan selesai-selesai. Bagaimana kalau kita lupakan kejadian di pintu pengakuan? Kita mulai dari awal, kita sahabat kan . . . ? Semua punya cela. Jangan pernah malu selama kita masih mau memperbaiki diri," Ahmed berusaha menyemangati.

Lihat selengkapnya