Mocca untuk Senja

Lea Effreta Immanuel
Chapter #5

"Lembaran baruku bukan lagi sebuah pelarian"

Bagi Mocca sudah tidak ada lagi something melainkan nothing. Semuanya seperti air yang mengalir begitu saja. Mocca berusaha menutup semuanya seakan-akan tidak terjadi apa-apa. Mocca pun sudah tidak berhubungan lagi dengan Darren. Mocca hanya meluangkan waktu untuk belajar dan berkumpul bersama teman dan sahabat-sahabatnya.

Hari demi hari Mocca lalui seperti sediakala hingga tiba waktunya pengumuman akhir semester alias kenaikan kelas bagi kelas 1 dan 2 SMA dan kelulusan bagi kelas 3 SMA. Semua siswa/i berharap bisa naik kelas dan lulus dengan hasil yang memuaskan. Begitu pun dengan Mocca yang terus berdoa agar dirinya bisa naik kelas dengan hasil rapor yang memuaskan.

 Semua siswa/i berbaris rapi di lapangan sekolah dengan wajah yang tegang dan tubuh gemetar. Seluruh Bapak dan Ibu guru pun juga turut berbaris di depan barisan siswa/i. Kepala sekolah yang sangat berwibawa berdiri tegak di hadapan siswa/i dengan wajah yang sulit untuk ditebak.

“Anak-anak saya mengucapkan terimakasih karena kalian sudah menyelesaikan ujian dengan baik. Apapun hasilnya nanti kalian harus menerimanya dengan lapang dada. Terimakasih” Ucap wakil kepala sekolah

“Baik anak-anak langsung saja saya umumkan hasil kenaikan kelas dan kelulusan untuk angkatan tahun ini.”

Semua siswa/i tampak menunduk dan memejamkan mata.

“Untuk seluruh siswa/i Harapan Bangsa, saya bangga kepada kalian karena kalian naik kelas dan lulus dengan hasil yang sangat memuaskan dan membawa nama baik SMA Harapan Bangsa. “ Ucap kepala sekolah

Semua siswa langsung membuka mata dan melompat kegirangan mendengar pengumuman dari Kepala Sekolah.

“Yeayyyyyyyy kita naik kelas.” Teriak Mocca sambil memeluk sahabat-sahabatnya.

“Akhirnya kita naik kelas.” Kata Fika dengan penuh kepuasan.

“Sekian lama kita menunggu pengumuman akhirnya naik kelas juga.”

“Selamat ya..” Ucap Rey yang datang secara tiba-tiba

“Makasih, Selamat juga buat kamu.” Sahut Mocca dengan senyum manisnya

“Cieeeee cieeee..” Kompak Riri dan Fika

“Apaan sih kalian.” Sahut Mocca

"Bakal ada yang CLBK nih." Kata Riri

"Apaan CLBK Ri?" Tanya Fika

"Cinta lama bersemi kembali.."

"Apaan sih lo Ri."

Semua siswa/i tertawa bahagia.

  Kelegaan tersendiri bagi Mocca karena Ia tak lagi satu sekolah dengan Darren. Mocca berharap kisah pahit itu tak kan terulang kembali. Walaupun sakit hati itu mungkin tidak akan pernah hilang, namun Mocca menyadari bahwa Darren sempat hadir dalam hidupnya sebagai penyemangat.

  Masih ada kesempatan bagi Mocca untuk membuka sebuah lembaran baru. Walaupun sulit, Mocca berusaha melupakan segala kekecewaannya di masa lalu. Mocca ingin menemukan makna cinta yang sesungguhnya di lembaran baru yang akan Ia lewati. Bersama teman dan sahabat-sahabatnya Mocca melewati hari-hari di kelas yang baru. Kini Mocca menjadi sedikit jutek dengan teman-temannya. Entah apa lagi yang sedang direncanakan Mocca, tapi yang pasti Mocca hanya ingin menemukan seseorang yang tulus mencintainya.

Hari itu adalah hari baru bagi semua siswa/i. Tak hanya hari baru, namun juga ada siswa/i baru. Hari itu seluruh siswa/i baru melakukan kegiatan pengenalan lingkungan sekolah.

"Guys keren keren banget sih mereka." Kata Riri

"Iya nih Ri, ngga tahan deh sama kegantengan mereka." Sahut Fika

"Dasar kalian ya. Ada yang bening dikit langsung melotot." Kata Mocca

"Emang bener keren kok. Eh btw wewe ngga kerasa ya kita udah jadi kakak kelas."

"Iya nih. Cepet banget nih waktu kek berasa roll coaster aja." Kata Mocca

Mungkin tidak ada yang menyadari bahwa ada yang memandangi Mocca dari kejauhan. Bahkan Mocca pun tidak merasakannya. Yang tahu hanyalah Sam, teman Mocca.

"Sam, lo kenal ngga sama tuh cewek?"

"Yang mana Nja?" Tanya Sam

"Itu tuh yang duduk di depan ruang bahasa."

"Oh itu. Kenal, kenapa emangnya?"

"Namanya siapa?"

"Namanya Mocca." Kata Sam

"Ah masa namanya Mocca? Becanda lo ya."

"Beneran Nja. Gue panggil nih ya."

"Coba aja."

Lihat selengkapnya