Mochi Messages

Fairamadhana
Chapter #1

Mari Berteman!

From: +62xxxxxxxxxxx

[Hai, boleh kenalan? Aku Kazan. Kamu Nizwa, ‘kan?]

Ponsel yang ada di saku celana jeansnya bergetar menarik perhatian seorang gadis yang sedang menyaksikan lomba tujuh belasan di kompleks rumahnya. Segera dia mengambil ponselnya lalu membuka satu pesan teks yang masuk.

Nizwa mengernyitkan dahi saat membaca pesan yang tertulis di layar ponselnya. Semakin dibuat tidak tahu harus membalas apa karena nomor si pengirim begitu asing untuknya.

‘Nomor siapa, ya, ini? Aneh banget tiba-tiba ngajak kenalan. Mana tahu namaku,’ batinnya berisik seperti suara lomba yang tengah berlangsung di sekitarnya.

To: +62xxxxxxxxxxx

[Kazan siapa, ya? Tahu nomor ini dari siapa?]

Dengan hati-hati sekali Nizwa membalas pesan teks itu. Entah siapa yang menyebarkan nomornya. Rasanya ingin ganti nomor saja.

Tidak ingin terlalu memikirkan pesan itu, Nizwa kembali fokus menyaksikan lomba. Seru sekali melihat peserta lomba yang bajunya basah kuyup saat lomba pecah air.

Tidak henti mulut Nizwa tertawa menonton peserta lomba pecah air yang seharusnya memukul plastik berisi air yang digantung di hadapan mereka malah saling memukul lawan karena mata ditutup kain.

From: +62xxxxxxxxxxx

[Kazan, anak SMA Sinar Gemilang. Tanpa aku menyebut nama orang yang ngasih nomor kamu, pasti kamu udah tahu, Niz.]

Nizwa lekas mengalihkan perhatiannya ke ponsel yang ada di genggaman tangannya. Satu pesan teks masuk dari nomor asing tadi.

Suara embusan napas dari hidung Nizwa terdengar setelah membaca balasan dari laki-laki yang mengaku namanya Kazan itu.

‘Devan?’ tebak Nizwa dalam hati lantaran tidak mau mengganggu penonton alias para tetangganya yang sedang menyaksikan lomba yang lagi seru-serunya.

To: +62xxxxxxxxxxx

[Dari Devan? Kok Devan ngasih nomor aku ke kamu?]

Nizwa membalas menanyakan perihal apakah benar dari Devan dan apa alasan Devan memberikan nomornya kepada orang yang mengaku namanya Kazan itu, supaya tidak perlu menerka-nerka.

Meskipun jarang terkaan Nizwa meleset jauh, tetapi dia tidak mau terlalu percaya diri.

Tidak terasa lomba sudah selesai, Nizwa dan warga kompleks pulang ke rumah masing-masing. 

***

Malam harinya selesai makan malam dan belajar, Nizwa menyempatkan bermain ponsel sambil rebahan di atas kasur sebelum tidur.

Lihat selengkapnya