Molly & Girl Called S

Arinaa
Chapter #3

III

Saat pagi datang, Alle menceritakan soal mimpi itu pada ibunya. Ini mimpi pertama yang membuat Alle merasa sangat ketakutan. Bagaimana sosok dan tatapan wanita bergaun putih yang ia lihat di mimpinya semalam. Dan kondisi Alle saat terbangun dari mimpi itu, seakan semuanya yang terjadi adalah nyata.

“Alle, lihat Mommy. Itu hanya mimpi dan bunga tidurmu. Ingat pesan Mommy kan? Jangan lupa berdoa sebelum tidur agar tuhan melindungi kita.” Ucap Rosie saat melihat ekspresi Alle menceritakan mimpinya. Tak pernah ia melihat Alle setakut ini.

“Baik Mom.” Jawab Alle.

“Mommy tak melarangmu menonton film horror sayang. Mommy sarankan jangan menonton saat malam hari. Itu bisa terbawa hingga ke alam mimpimu.” Ujar Rosie.

Alle hanya mengangguk.

“Aku melihat aktris Susan di mimpi itu. Ia bahkan lebih menyeramkan dari di film.” Adu Alle lagi.

Ibunya terdiam saat mendengar nama yang disebut anaknya.

 

Di Belgia ada seorang aktis bernama Susan Ambrosius yang terkenal dengan kepiawaiannya membintangi film horror. Menjadi aktris papan atas membuat film apa saja yang di bintanginya selalu laku di pasaran apalagi untuk pecinta horror. Namun dibalik kesuksesannya itu, beredar berita miring jika ia mengikuti aliran sesat atau ilmu hitam untuk memperdalam karakter yang ia perankan. Tak jarang banyak sekali yang menakutinya. Ia juga tipe aktris yang tak terlalu banyak bicara pada media. Dirinya yang pendiam membuat berita miring itu semakin dipercaya segelintir orang.

Rosie adalah salah satunya. Entah kenapa ia tak begitu menyukai sosok Susan ini. beberapa kali ia melihat di televisi atau berita yang ia dengar dari temannya jika Susan harus melakukan ritual tersendiri sebelum memulai akting. Banyak yang menyayangkan kepribadian Susan itu. Sosoknya yang memiliki paras cantik itu akan terlihat menyeramkan jika kau menatap langsung pada bola matanya.

 

“Alle, dengar. Jangan terlalu sering menonton film horror ya. Harus kau porsir. Mommy tak ingin kau mimpi buruk pada malam hari.” Ucap Rosie memberitahu Alle.

“Baik Mom. Semoga yang Mommy bilang itu benar. Hanya bunga tidurku.” Jawab Alle.

 

~

Namun seperti kebanyakan anak kecil lainnya. Alle sering lupa waktu menonton film horror. Ia bahkan tak segan melihat koleksi film Susan. Ia bahkan menonton berulang kali film yang menurutnya seru.

Hingga mimpi buruk itu datang lagi dimalam Alle. Kali ini bukan dengan penampilan yang menyeramkan. Lebih kepada ia melihat Susan menggendong Lizzie dan menyanyikan lagu pengantar tidur untuk adiknya itu. Alle melihat Susan menggunakan gaun berwarna hijau dengan tatanan rambut yang rapi. Ia hanya melihat Susan dari tampak belakang. Di mimpi itu bahkan Alle mengetahui jika Susan bukan manusia. Rasa sayang terhadap adiknya Lizzie, membuat Alle memberanikan diri untuk mengambil Lizzie dari gendongan. Namun seketika Susan menghadap belakang dan melotot dengan mata hitamnya melihat ke arah Alle. Tak lama Susan pergi membawa Lizzie. Alle berlari mengejar Susan namun langkahnya terasa berat dan Susan juga semakin jauh. Walaupun ia berlari, Alle tak akan pernah bisa menyusul langkah Susan.

“Kembalikan adikku.” Teriak Alle di mimpinya.

Lihat selengkapnya