Stevia memaksakan senyumnya menatap pintu coklat tua yang terbuka sedikit. Kembali ke rumah papa adalah pilihan terakhir dalam hidupnya. Jika bukan karena pertemuan tidak sengaja dengan papanya minggu lalu, tidak mungkin Stevia mau menerima permintaan papanya untuk tinggal di sini. Itupun terpaksa Stevia terima karena jika tidak mau, papanya berencana mempersulit tugas akhir Stevi. Kejam memang.
Awalnya Stevi berniat untuk tidak memberitahu papa kalau dia melanjutkan pendidikan di Bandung, kota papanya tinggal. Tapi sepertinya semesta berkata lain, mati-matian Stevi menghindar dari lingkungan papanya malah bertemu di kampusnya sendiri.
Semenjak lima tahun yang lalu, Stevi tinggal bersama Tante Luna, adik mama. Papa menikah lagi dan tinggal bersama istri baru juga seorang anak perempuan dari istri barunya, itu yang Stevi tahu dari Tante Luna.
“Stevia ya? Ayo masuk sayang.” Sambut wanita paruh baya padanya. Stevi mengikuti wanita tersebut yang sepertinya adalah ibu tirinya. Rumah papa tidak banyak berubah selain pigura foto pernikahan mama dan papa yang tidak lagi terpasang digantikan dengan foto pernikahan papa yang baru.
“Ini kamar kamu, mau ibu bantu beres-beresnya?” Sarah, ibu tiri Stevia menunjuk pintu putih di depannya. “Ngga usah, papa mana?” Stevi menengok mencari keberadaan papanya. “Belum pulang, hari Selasa besok baru bisa pulang.” Stevi mengangguk, pamit kepada Sarah sebelum menutup pintu kamarnya.
Stevi tidak asing dengan papa yang tidak ada di rumah. Dari dulu papa memang jarang di rumah. Menjadi profesor yang dikagumi banyak mahasiswa membuat papa harus sering ke luar kota. Terlebih di waktu weekend, banyak kampus yang meminta papa untuk mengisi seminar.
Tiba-tiba Stevi termenung, kamar yang ditempatinya kini merupakan kamar yang sama dengan yang ditempatinya dulu. Dilihatnya posisi furnitur di kamarnya masih sama seperti terakhir kali Stevi meninggalkan kamarnya. Ma, Stevi kangen.
**
Setelah siap-siap, Stevi turun ke dapur. Cacing di perutnya sudah demo sejak bangun tidur tadi. Membuka tudung saji, belum ada apa-apa. Stevi membuka kulkas, mengambil sekotak susu uht dan berangkat ke kampus.