Tanpa terasa Roy membawa Lisa untuk berdiri di sebuah laboratorium komputer sekolahnya. Di dalam tak ada siapa-siapa. Sekarang masih hari selasa. Laboratorium ini baru dibuka di hari rabu, kamis, dan jumat.
Nafas Roy terengah-engah. Di saat nafasnya tersengal-sengal tersebut, ia baru sadar tangannya memegang sesuatu. Ia menoleh ke arah belakang. Dahinya berkerut. Ada semacam rasa bahagia, meskipun Roy bingung. Sejak kapan ini?
Mungkin Roy tak sadar tangannya tadi menarik tangan Lisa dan menyeret Lisa hingga lantai tiga gedung sekolah. Pelan-pelan Roy melepaskan pegangan tangannya. Ia lalu memandangi wajah Lisa yang agak, agak...
'Apa Lisa takut sama aku sekarang?' tanya Roy dalam hati. Ia mengerutkan dahi.
Bulu-bulu di sekujur tubuh Roy hilang mendadak. Mungkin itulah yang membuat Lisa terheran-heran, plus ketakutan. Takut dan bingung. Itu hal lumrah di saat kita harus berhadapan dengan situasi seperti ini. Tak setiap hari, di hadapan kita, ada seseorang yang berubah secepat kilat, dari manusia menjadi kera. Lalu, berubah lagi menjadi manusia.
"R-roy," hanya itu yang dikatakan Lisa. Gigi-gigi Lisa bergemelutuk.
"I-ya, Lisa," balas Roy dengan dahinya semakin berkeringat.
Roy pun baru sadar bulu-bulu itu sudah hilang. Masalah baru sepertinya. Tadi Lisa pasti melihat transformasi Roy yang berubah menjadi seekor kera. Yang sekarang berubah kembali menjadi seorang anak laki-laki kelas 4 SD. Sekarang Roy harus bisa menjelaskan kepada Lisa, situasi gila yang menimpa dirinya.