"Tapi ingat," Pak Hieronimus, petugas perpustakaan SD Kalapa mewanti-wanti. "Jangan berisik dalam perpustakaan. Kalau mau berisik, lebih baik di lapangan."
Lisa mengacungkan jempol. "Beres, Pak!"
Sementara Roy hanya cengar-cengir.
Lisa dan Roy bergegas menuju ke bagian dalamnya perpustakaan. Yang di saat itu, seseorang sepertinya masuk ke dalam perpustakaan. Seseorang itu dikenal juga oleh Lisa. Dia adalah gadis perempuan dari kelas sebelah. Dari kelas 4B. Namanya Sisca.
"Eh, Sisca," sapa Lisa nyengir. Di tangan Lisa, ada sebuah buku tulis. Juga, ada pulpen dalam genggaman tangan Lisa yang satunya lagi.
Gadis bernama Sisca itu hanya tersenyum. Sisca melengos begitu saja--melewati Lisa dan Roy.
"Kamu kenal sama anak itu, Lisa?" tanya Roy mengernyitkan dahi. Suara Roy agak lebih pelan dari sebelumnya. Hampir mirip dengan berbisik-bisik. "Dia murid sekolah sini juga? Kelas berapa?"
Lisa tertawa, tapi volume suaranya tak terlalu kencang. "Roy, Roy, kuper kamu, tuh. Kudet."
"Kudet apaan, Lisa?"
"Kurang update. Lagian, pasti, lah, dia murid sini. Ada-ada aja kamu. Dan, dia itu namanya Sisca. Murid kelas sebelah. Kelas 4B. Dia satu sanggar sama aku."