Roy membaca sekali lagi apa yang dikirimkan oleh Lisa via WhatsApp. Pikir Roy, ternyata ada juga yang seperti ini di dunia. Namun, yang seperti Roy, anak laki-laki kelas 4 SD itu berpendapat bahwa ia mungkin satu-satunya. Yang sampai sekarang ia bingung kenapa ia menjadi seperti ini.
Sementara yang di artikel ini, saat Roy baca baik-baik, seseorang yang tinggal di Meksiko sana ini , menurut Roy, cukup permanen menjadi manusia serigala. Untuk kasus Roy, ia sewaktu-waktu saja, khususnya ketika ia sedang kesal, jengkel, hingga terlampau marah.
Roy membaca secara seksama dan kadang berulangkali artikel tersebut. Jemarinya aktif menarik ke atas dan ke bawah kursor.
*****
Jesus Aceves, Manusia Serigala dari Meksiko
Jesus Aceves mungkin tidak pernah terbiasa dengan tatapan orang-orang, tetapi setelah puluhan tahun kecanduan alkohol dan menjalani karier yang menyakitkan sebagai pemain sirkus, ia telah membuat sebuah resolusi: untuk berhenti membenamkan wajahnya yang tertutup rambut di tangannya.
Aceves, seorang pria Meksiko berusia 41 tahun, memiliki kondisi yang sangat langka yang disebut hipertrikosis, yang juga dikenal sebagai "sindrom manusia serigala"--pertumbuhan rambut yang tidak normal pada wajah dan tubuh.
Hanya 50 kasus hipertrikosis yang pernah didokumentasikan. Tiga belas dari mereka--tujuh pria dan enam wanita--adalah anggota keluarga Meksiko yang sama dari kota Loreto di negara bagian Zacatecas.
*****
Roy berhenti membaca. Ia cek kembali isi akun WhatsApp miliknya. Ia klik foto WhatsApp Lisa. Di foto itu, Lisa sedang mengenakan gaun berwarna ungu cerah. Sebetulnya tidak seratus mirip dengan warna ungu. Roy sekilas teringat kata-kata Bu Agustina, guru Seni Musik di sekolahnya. Warna gaunnya Lisa agak bercampur kemerahan, meskipun nuansa ungunya masih terlihat. Warna sejenis ini disebut sebagai magenta.