"Amangtahe!" seru Bang Rimhot saat mendapati sekali lagi keponakan tersayangnya itu ditarik oleh teman perempuannya.
Bang Rimhot menggeleng-gelengkan kepala. Dari arah belakang, terdengar suara klakson. Bang Rimhot makin mendumel.
"Iya, sabar, Bu. Buru-buru amat. Memangnya mau ke mana juga? Kita di sini juga punya banyak kepentingan, tapi nggak harus main klakson."
Setelah berkata seperti itu seolah-olah ibu pengendara mobil sedan merah itu berada di samping, Bang Rimhot segera mengegas Fortuner tersebut.
Terdengar alunan lagu yang makin membuat darah Bang Rimhot mendidih.
Semakin ku kejar semakin kau jauh
Tak pernah letih 'tuk dapatkanmu
Terus berlari namun 'ku takut terjatuh lagi
Tak ingin lagi membuat 'ku perih