Monyet Buluk & Putri Lisa

Nuel Lubis
Chapter #29

Roy Mendadak Berubah Menjadi Cenayang

Tadi mendung. Sekarang terang. Tadi hujan. Sekarang, hujannya mereda. Meskipun demikian, seragam sekolah Roy basah kuyup seolah-olah baru saja kehujanan yang cukup lama. Mungkin pasca kehujanan selama tiga jam lebih.

Bulu-bulu itu hilang. Dengan hati-hati Roy turun dari atas pohon nangka. Yang dari dahan paling tinggi. Hampir ke puncak pohon nangka. Roy turun dibantu oleh Lisa, dkk.

Yah, Lisa, dkk. Dan, kawan-kawannya Roy juga. Meskipun salah satu dari kelas yang berbeda.

Roy spontan meringis. Lututnya agak berdarah. Lisa segera mengeluarkan plester dan obat merah. Roy terkagum-kagum dengan Lisa. Ah, makin jatuh cinta saja, Roy, dengan teman sekelasnya yang seorang artis cilik bernama Alissa Gracia.

Dengan telaten Lisa mengoleskan lutut Roy dengan obat merah, lalu ditempel dengan plester bergambar tokoh animasi berbentuk kucing.

Terdengar decak kagum. Roy melihat ke arah suara decak tersebut. Ternyata itu dari Daniel.

"Ckck, yang tadi beneran lu--eh, kamu, kan, Roy?"

Padahal Roy sudah senang sekali Daniel mau ber-lu-gue dengan dirinya sendiri. Sembari menahan sakit, Roy berkata dan menganggukkan kepala, "Yah, gitulah, Niel,"

Sisca menimpali, "Sejak kapan?"

Roy menarik nafas panjang. Ia spontan memegang tangan Lisa. Kepalanya menengadah ke arah atas.

Lisa berdeham. Bibirnya manyun seketika. "Biasa aja, kali, megangnya. Tuh, Sisca nanya, dijawab, dong."

Dengan berat, Roy menjawab, "Aku juga kurang tahu, Sisca. Eh, t-tapi, kalian beneran lihat b-barusan?"

Baik Daniel, Kathrina, dan Sisca kompak mengangguk.

Lihat selengkapnya