"Tak mungkin hanya dijalani apa adanya," kata Roy dalam hati. Ia akan terus mencari jawaban dan tidak akan menyerah sampai ia menemukan cara untuk kembali ke kondisi normal.
Roy memutuskan untuk terus mencari jawaban dan tidak menyerah. Untuk kali ini, ritme kehidupannya berjalan normal. Ia tak perlu berwisata ke masa-masa yang sudah lampau. Hanya saja, Roy baru menyadarinya pula, ia seperti berada di semesta lain. Sania di semesta ini memang cukup mengenal Roy. Sania bahkan tahu apa saja yang sudah Roy alami. Sania di sini juga berperan sebagai murid pindahan di sekolahnya Roy.
Di kehidupan yang ini, Roy seperti diabaikan oleh Lisa. Lisa yang sekarang, benar-benar kurang akrab dengan Roy. Bahkan Lisa tak tahu menahu tentang kutukan yang menimpa Roy. Lisa beranggapan Roy sedang menceritakan sebuah anime Jepang saat Roy--di dekat pohon nangka--main blak-blakan berkata ia bisa menjelma sewaktu-waktu menjadi manusia keta.
"Salah kamu sendiri," ujar Sania terkekeh. "Kenapa, kalau ngomong apa-apa, nggak pernah dipikirin dulu?"
Roy menarik nafas. Tampaknya, harapannya sekarang berada di tangan sepupunya tersebut. Ia lalu meminta Sania untuk membantunya mencari informasi tentang kutukan yang menimpanya. Sania setuju dan mereka berdua mulai mencari informasi dari berbagai sumber.
Mereka mencari buku-buku kuno, berbicara dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang kutukan, dan bahkan mencari di internet. Namun, setiap informasi yang mereka temukan tidak ada yang relevan dengan keadaan Roy.