Sedang mata pelajaran Matematika. Seperti biasa, guru yang mengajarkan adalah Pak Mikael. Pak tengah menerangkan tentang bangun ruang. Yang bagaimana cara menghitung bangun kubus. Biasanya Lisa begitu memperhatikan penjelasan Pak Mikael. Kali ini gadis kecil itu kurang konsentrasi. Tidak hanya untuk hari ini. Sudah hampi satu minggu, ia tidak begitu memperhatikan. Tidak hanya di Matematika, tapi juga IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, hingga Olahraga. Perhatian Lisa malah lebih ke murid paling culun di ruang kelas 4A. Namanya Roy.
Lisa heran, kenapa Roy juga begitu akrab dengan murid pindahan bernama Sania. Ke mana Sania melangkah, pasti Roy mengikuti. Roy bilang Sania itu sepupunya. Namun, di mata Lisa, kedekatan Roy dan Lisa agak jauh dari kewajaran.
Sekonyong-konyong Lisa teringat kata-kata Roy saat itu.
“Lisa, yang waktu itu, cuekin aja. Aku lagi ngomongin anime aja, kok. Mana mungkin ada manusia berubah menjadi manusia kera kayak Sun Gokong."
Apa maksud Roy berkata begitu? Sejak awal Roy mendekati Lisa hanya untuk berkata, "Kamu lupa sama aku, Lisa? Yang dulu itu, teman kamu yang--kalau lagi emosi, pasti mendadak jadi manusia kera?"
Selanjutnya, Lisa coba menutupi wajahnya dengan buku paket Matematika. Ia bersandiwara seolah-olah sedang mencatat apa yang sedang dijelaskan oleh Pak Mikael. Berpura-pura sedang menggambar gambar bangun balok. Padahal, yang sebenarnya, Lisa--maksudnya, pikiran Lisa--sedang mengembara ke sesuatu yang ia bingung apakah itu nyata atau tidak. Muncul begitu saja di dalam kepala Lisa.
"Eh, Roy, tumben, datangnya pagian."
"Aku memang biasanya datang pagi-pagi sekali, kok, Lisa."
"Aku jarang lihat kamu, tapi,"
"Biasanya sih suka ke perpustakaan dulu."
"Oh, begitu,"
Lisa mendesah. Obrolan antara ia dan Roy, yang ada di dalam kepalanya, itu serasa nyata. Seperti pernah terjadi. Namun, Lisa lupa kapan itu pernah terjadi. Antara lupa dan tidak merasa itu pernah terjadi begitu saja dalam kehidupannya.
"Apa ini yang dimaksud Pak Hadi?" desis Lisa di balik buku paket Matematika. "Soal dunia paralel?"