Monyet Buluk & Putri Lisa

Nuel Lubis
Chapter #42

Daniel dan Kathrina Ikut Penasaran

Suasana kelas 4A siang itu terasa hangat dan tenang. Dari depan kelas, Bu Retno sedang duduk di kursinya, membacakan cerita Lutung Kasarung dengan suara lembut dan penuh ekspresi. Beberapa murid terlihat mengantuk, sebagian lagi menyimak sambil mencoret-coret buku tulis.

Lisa diam-diam memandangi Roy yang duduk dua baris di depan. Dari samping, terlihat jelas Roy sedang mencatat, atau setidaknya pura-pura mencatat. Namun, perhatian Lisa bukan pada catatan Roy, melainkan pada sesuatu yang mengganggunya sejak awal dongeng dimulai.

Kalimat demi kalimat Bu Retno terasa akrab. Terlalu akrab.

“…dan pada akhirnya, Sang Lutung Kasarung yang sebenarnya adalah seorang pangeran, berubah kembali menjadi manusia setelah Putri Purbalaras menunjukkan kasih sayangnya…”

Kalimat itu seperti sebuah gema di kepala Lisa.

“Waktu Bu Retno nyeritain cerita Lutung Kasarung itu, aku kayaknya pernah nyeritain itu ke Roy. Tapi, kapan?” bisik Lisa pada dirinya sendiri. "Apa belum pernah, kali, yah?"

Lisa menggigit ujung pulpen. Ingatannya samar. Seperti ada bayangan dirinya, sedang duduk berdua dengan Roy di perpustakaan, membacakan cerita Lutung Kasarung sambil bercanda tentang impian Lisa yang ingin memiliki pasangan seperti Lutung Kasarung. Bahkan, ia ingat Roy menjadi tertawa terbahak-bahak dan menyebut dirinya sebagai Putri Lisa. Itu dipelesetkan dari Putri Purbalaras.

Atau, mungkin juga semua itu tak pernah terjadi. Seingat Lisa, ia tak pernah sedekat itu dengan Roy. Bahkan baru akhir-akhir ini saja ia menyadari keberadaannya.

Lihat selengkapnya