Pelajaran IPAS dimulai lima belas menit setelah istirahat. Kelas 4A yang tadinya riuh perlahan kembali hening ketika Pak Hadi masuk ke ruangan. Ia membawa globe kecil di tangan kiri, dan sebuah buku besar bergambar motif batik di tangan kanan.
"Anak-anak," kata Pak Hadi sambil tersenyum, "hari ini kita belajar tentang kekayaan budaya Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, kita punya ratusan suku, bahasa, adat istiadat, dan kesenian. Tapi sebelum kita masuk ke situ, ada satu hal menarik yang ingin Bapak bahas."
Pak Hadi berdiri di depan papan tulis. Lalu menggambar dua lingkaran yang hampir bertindihan, seperti Diagram Venn.
Oh, Diagram Venn adalah diagram yang menunjukkan semua kemungkinan hubungan logika dan hipotesis di antara sekelompok himpunan atau kumpulan benda ataupun objek.
“Pernah dengar soal dunia paralel?”
Lisa yang sejak tadi memandangi hujan dari jendela (berhubung posisi mejanya dekat jendela), langsung menoleh dengan semangat. Tangan kecilnya terangkat tinggi.
“Pernah, Pak. Itu kayak di film-film, kan. Tapi maksud Bapak, itu beneran ada?”
Pak Hadi tertawa kecil. “Bapak tidak bilang benar atau tidak. Tapi dalam fisika kuantum, ada teori tentang multiverse. Ada kemungkinan bahwa setiap keputusan yang kita ambil, itu kan menciptakan versi lain dari diri kita, di dunia lain. Nah, ada yang sudah menonton Doctor Strange?”