Monyet Buluk Kangen Tuan Putri

Nuel Lubis
Chapter #1

Kera di Hadapan Mata

"Roy, bangun!" seru seorang wanita--yang kemungkinan berusia 36--yang tahu-tahu sudah berada di dekat laki-laki dengan mata minus tersebut.

"Argh!" Laki-laki bernama Roy itu mengamuk sendiri.

"Loh, kok marah-marah gitu ke Mama? Nanti telat, nyalahin Mama. Ayo, bangun. Langsung mandi. T'rus sarapan." ujar wanita itu lagi.

Wanita itu segera keluar. Anak laki-laki itu masih saja meringkuk di dalam selimut. Ia melanjutkan tidurnya sebelum--

--sekonyong-konyong anak laki-laki itu merasa jantungnya berdebar-debar. Air liurnya seperti hendak menetes-netes keluar dari mulutnya. Dahinya mulai berkeringat yang agak lebih deras dari saat ia selepas berolahraga. Puncaknya, ia mulai merasa gatal di bagian telapak kaki. Ia takut untuk menggaruk, tapi--

Anak laki-laki bernama Roy itu melepas selimutnya dan berteriak, "Argh, kenapa harus begini lagi, sih?"

Roy serta merta berjalan menuju pintu kamar untuk mengunci pintu tersebut. Berbarengan dengan itu, ibunya sudah di depan pintu kamar. Untungnya, ia sudah mengunci pintu kamar.

Lihat selengkapnya