Moon On The Water

rayba lonehuman
Chapter #8

Kasus pertama (3)

"Bercanda, hehe."

Alih-alih membuat suasana tegang. Barhan yang naik pitam segera menghampiri Billy dan memukulnya. Novan, Risa, dan Dino hanya mampu melepas napas yang berhenti sejenak. Mereka dengan cepat membuang kadar karbon dioksida untuk digantikan oksigen.

"Jangan buat jantungan, bego." Risa mendesah sekali lagi. Dia membuat pinggiran rak yang berdebu sebagai tumpuan.

"Gue kira beneran, Bil! Astaga!" Novan mengacungkan telunjuknya pada Billy yang tertawa lepas.

"Tegang amat sih? Santai kawan, santai."

Billy segera memasuki gudang dan meninggalkan Barhan yang berdiri khawatir. Kepalanya mengecek keadaan sekitar. Selepas hawa penasarannya hilang. Dia menutup pintu rapat-rapat.

Pandangan Billy tertuju pada Bryan. Iris kalemnya menatap dalam-dalam pemuda yang ada di seberangnya. Billy tak memperdulikan Lana yang tergeletak. Justru dia berusaha menghindari sorot tajam mata Lana. Dia tahu, jika pandangan mereka bertemu maka yang terjadi hanya kegaduhan.

"Dari mana aja lo?" tanya Risa mengurut dadanya yang sesak karena salah memilih dalaman.

"Resiko orang terkenal."

"Jangan bercanda!" Barhan sekali lagi membentak. Diikuti gerakan Novan yang menghadang tangan Barhan.

"Jadi, gimana? Udah berapa yang lo jual?"

"Gak ada. Belum waktunya."

"Festival olahraga makin deket, bego! Kalo gak cepet dijual, mana laku!" Risa mendecakkan lidahnya mendengar jawaban Billy. "Atau jangan-jangan ... lo pake sendiri?" lanjutnya menyelidik.

"Gak mungkin. Barangnya aja masih di kardus itu."

Billy menunjuk salah satu kardus yang di atasnya sengaja diberi beberapa tumpuk buku fisika.

"Lo pikir aja. Profit yang akan didapet lebih gede kalo dijual mendekati harinya. Ketika mereka putus asa dan menghalalkan segala cara. Termasuk make barang itu."

Billy menjelaskan strateginya yang simpel. Tak ada keraguan di setiap kalimat yang Billy utarakan.

"Terlebih lagi--" Billy membalikkan badan menghadap Risa. "Berapa cowok yang udah lo tipu? Make tubuh lo?"

Napas Risa tercekat. Dia segera menghampiri Billy dan menamparnya. Kelima orang yang lain hanya menegukkan ludah manakala melihat kesempatan itu.

"Jaga mulut kotor lo itu!" Risa membuang muka jauh-jauh, tak nyaman. "Tata krama punya kan?"

Dino yang tak tahan ingin tertawa mendapat tendangan kasih sayang. Tak hanya tendangan, Risa juga melayangkan pukulan ke perut Dino.

Cewek kayak gini punya tata krama emang?

Lihat selengkapnya