Mooncake

Nauval Abdullah
Chapter #1

Prolog

'PERHATIAN! Jam berkunjung RS Bhakti Luhur: Pagi: 11.00 - 12.30. Sore: 16.30 - 19.30. Anak berusia dibawah 14 tahun di larang masuk.'

Begitulah kira-kira pengumuman yang terpampang di salah satu lorong Rumah Sakit ini. Bagas yang sedang membacanya menyipitkan matanya setelah menemukan kesalahan penulisan dalam pengumuman tersebut. Ia tak habis pikir, bagaimana bisa Rumah Sakit sebesar ini memiliki kesalahan sepele seperti ini? Apakah mereka tidak bisa menyewa orang yang kompeten? Bagas hanya menggelengkan kepalanya.

Tak lama kemudian, Bagas masuk ke dalam salah satu kamar yang ada di lorong tersebut, kamar 504. Setelah menutup kembali pintunya, ia disambut oleh Ayahnya yang terbaring di atas ranjang yang berada di dekat pintu. Ayahnya terlihat menggunakan ventilator yang biasa digunakan untuk membantu seorang pasien yang memiliki kesulitan bernafas. Di sampingnya, Ibunya yang duduk di samping ranjang sedang tertidur pulas. Ia sepertinya begitu lelah sampai bisa tidur pulas di bangku kecil tersebut. Kamar 504 sendiri memiliki empat ranjang–meski hanya tiga yang ditempati–, satu televisi di dekat jendela, dan satu kamar mandi. Salah satu pasien lainnya berada tepat di sebelah kiri Ayah Bagas. Seorang pria tua yang juga menggunakan alat bantu bernafas. Di depan pria tua tersebut, terdapat seorang pasien berumur lanjut lainnya yang bernama Yanuar.

"Ayah, jam berkunjung tinggal sebentar lagi, malam ini Mama yang jaga, ya. Bagas mau pulang," ucap Bagas. Ia lalu memberikan gawai khusus yang biasa digunakan Ayahnya untuk berkomunikasi.

"Ok. kamu pulang lah, kamu butuh istirahat," tulis Ayahnya di gawai tersebut.

"Baik, Yah. Tapi kayaknya besok Bagas nggak bisa jenguk Ayah, ada kerjaan mendadak soalnya."

Bagas menghapus tulisan sebelumnya di gawai. Ayahnya lalu kembali menulis. "Kasian Ibumu."

Lihat selengkapnya