Pagi ini Mora bersiap-siap untuk hari pertamanya kerja sebagai sales keliling. Dengan rapinya Mora memakai kemeja, celana, dasi dan sepatu kets. Siap kerja, Mora berangkat kerja bersama Bayu yang sudah menunggu di depan pintu. Mora berpamitan dengan cara mengelus rambut Nining.
Hari pertama harus berjiwa semangat. Mora berkeliling di jalan perumahan - perumahan kaya untuk mencari target customer dengan menawarkan barang jualannya, yaitu elektronik rumah tangga. Awalnya semua berjalan mulus. Perlahan, Mora mendapatkan customer, ada yang menerima dan menolak, Mora tetap menjalankan bisnis ini. Sampai teriknya matahari, Mora menawarkan ke salah satu rumah yang terlihat pintu dan gerbang terbuka. Jadi, Mora berdiri di luar gerbang menunggu pemiliknya keluar.
Mora : "Permisi."
Siapa sangka, yang keluar dari dalam rumah tersebut adalah anjing besar berwarna hitam. Dilihat sepertinya anjing itu tidak mau bersahabat. Tiba-tiba penyerangan terjadi, anjing hitam itu mengejar Mora, Spontan Mora lari sekeras mungkin untuk menghindarinya. Saat Mora dikejar oleh seekor anjing, pemiliknya keluar. Lari - lari pakai dasi, sangat memalukan.
Dari kejadian itu Mora tidak suka dengan perkerjaannya. Hari pertama kerja, Mora meminta resign dari pekerjaannya. Lalu pulang. Mora menceritakan semuanya pada Nining. Namun, yang dia dapat, Nining tidak suka dengan keputus-asaan hanya pada masalah sepele.
Nining : "Ngana ini. Saya tidak suka ya ngana terlalu mudah menyerah, hanya karena ngana dikejar anjing langsung resign begitu saja."
Mora : "Y-ya habisnya, kita (saya) sudah ganteng - ganteng pakai dasi. Dikejar anjing."
Nining : "Kau ini. Yasudahlah. Ganti baju mu. Kita sudah beli kau makanan."
Hal dalam kesulitan apapun, hubungan mereka tetap bertahan. Nining tidak mau mempermasalahkan lebih serius jika itu kemauannya, ia percaya, Mora tidak akan membuat kekecewaan yang sudah di janjikan.
*****
Besoknya. Mora mendapat pesan dari bayu untuk ketemuan di sebuah tempat yang tidak jauh dari kontrakannya. Tempat itu warung makan. Mora melihat dari belakang sosok tubuh bayu, Mora tidak ragu untuk mendekatinya.
Mora : "Ssstt"
Bayu menoleh yang memanggilnya. Bayu tidak menyadari kalau itu adalah Mora yang sedang dalam penyamaran untuk menghindari orang - orang yang sedang mencarinya. "Silahkan pak. Mau makan ya. Maaf saya ambil lapak."
Mora : "Ini gue."
Bayu : "Oh lu. Gue kira orang lain. Wajahnya ketutupan sih."
Bayu dan Mora kembali duduk.
Bayu : "Pesan pesan gue yang bayar nanti."
Mora langsung memesan makanan yang ada di depannya yang banyak sekali lauk tertata. Ia menunjuk lauk - lauk yang ia mau. Lalu ibu warteg memberikan pesanannya.
Mora : "Oke. Bagaimana? Apa yang bisa gue lakukan lagi? Eh, ngomong - ngomong terima kasih atas makanannya."