More

Nurul Khotimah
Chapter #1

Prolog

Jakarta, 31 Januari 2026.

Terlihat seorang gadis cantik berambut pirang duduk di balkon kamarnya, di temani oleh secangkir teh hangat dan novel kesayangannya. Gadis itu sangat fokus membaca novel kesayangannya tanpa mempedulikan sekitarnya saat ini.

Krett!

Suara pintu pembatas balkon terbuka menampilkan seorang laki-laki jangkung di depan pintu. Laki-laki itu terus memandangnya dengan tatapan datar.

"Bener-bener deh ya, kalau yang namanya Putri ini. Kalau udah ketemu sama novel lupa sama dunia sekitar."

Gadis itu langsung menoleh ke arah sumber suara yang menyapanya. Ia menatap laki-laki itu dengan menggerakkan giginya, dan menatapnya dengan datar.

"Bisa gak sih, lo gak ganggu gue sehari aja?" tanya gadis itu sambil mengecakkan mulutnya.

"Ngapain sih lo ngedekem aja di kamar, gak bosen apa? Keluar yok sama gue," ajak laki-laki itu.

"Gak ada ya keluar, gue lagi fokus baca novel gue. Udah sana lo balik aja ke asrama, kalau gak lo jalan sama siapa kek." Gadis itu mendengus dengan sebal dan membaca novelnya kembali.

"Ayolah, kapan lagi coba lo jalan sama gue? Laki-laki tampan sedunia ngajak lo jalan. Cowo famous, kaya, fans dimana-mana, ganteng, tinggi, sayang sama orang tua, dan rajin menabung."

Gadis itu langsung mengalihkan pandangannya dan meledek dengan cara ingin muntah. Laki-laki itupun hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan.

"Gue tau ko, kalau sebenarnya lo juga seneng sama gue kan? Udah jangan terlalu munafik. Sini jalan sama gue, siapa tau dengan adanya lo jalan sama gue followers lo nambah," ucap laki-laki itu dengan santai.

Gadis itu langsung melototkan matanya dengan tajam, "Apa lo bilang? Naikin followers? Hello! Dengerin gue ya bapak Kevin Reinaldo Aditya, gue gak sama lo aja udah banyak followers gue yang numpuk bejibun di sosial media gue. Jadi, gak perlu lagi gue untuk pansos sama lo," ucapnya dengan sangat kesal.

"Hahahaha, okay kita damai. Iya, paham ko gue yang beneran famous mah."

Gadis itu hanya mendenguskan nafasnya sebal dan kembali fokus membaca novel yang ada di tangannya. Laki-laki yang di sebut dengan nama Kevin itu, langsung menghampirinya dan menarik bangku di sebelahnya. Ia kembali terus mengganggu gadis itu dengan gemas.

"Lo mau gue bilang sama Ojan?" tanya laki-laki itu.

"Vin, serius gua lagi baca ya. Jangan ganggu dulu deh. Ini mumpung Bang Ojan belum pulang, kalau dia udah pulang gue gak bisa baca novel ini. Udah ya jangan ganggu," ucap gadis itu dengan memelas.

"Okay, gue gak akan ganggu lo. Dengan satu syarat," ucap Kevin.

"Apa tuh syaratnya?" tanya gadis itu dengan excited.

"Hari ini lo wajib quality time sama gue ke mall," ucap laki-laki itu dengan senyuman meledek.

Lihat selengkapnya