Kevin POV On.
"Oh, ayolah tolong ini mah. Jangan ganggu gue dulu ya," ucap Chelsea dengan sangat memelas.
"Gak ada kata melas, lo gak bosen apa ngedekem di kamar kayak gini? Gue aja yang tadinya pengen ngedekem di kamar asrama aja bosen. Ayolah jalan sama gue," bujuk gue dengan lembut.
"Males," jawab Chelsea dengan singkat.
"Kapan lagi coba lo jalan sama cowo ganteng kayak gue ini? Udah ganteng, banyak duit, banyak fansnya, famous, seluruh dunia tau gue, dan rajin menabung," ucap Kevin dengan nada narsisnya.
"Dih, PD akut banget. Gue aja gak ngakuin kalau lo ganteng lah. Kalau fans lo mah iya, pada tergila-gila sama orang ngeselin kayak lo. Gak ngerti gue sama mereka, yang di suka dari lo dari segi apanya coba?" tanya Chelsea sambil membaca buku novelnya.
"Mereka liat gue dari prestasinya lah. Emangnya lo yang lebih sering ngehujat gue diem-diem," ucap Kevin dengan sebal.
"Dih, mana ada ya. Lo kesel, badmood, dan lain-lain itu sama siapa? Pasti sama gue, udah gak usah sok-sokan. Gue udah tau ko jawaban lo," ucap Chelsea dengan cepat.
"Gue tau ko, kalau sebenarnya lo juga seneng sama gue kan? Udah jangan terlalu munafik. Sini jalan sama gue, siapa tau dengan adanya lo jalan sama gue followers lo nambah," ucap gue dengan santai.
Chelsea langsung melototkan matanya dengan tajam, "Apa lo bilang? Naikin followers? Hello! Dengerin gue ya bapak Kevin Reinaldo Aditya, gue gak sama lo aja udah banyak followers gue yang numpuk bejibun di sosial media. Jadi gak perlu lagi gue untuk pansos sama lo," ucap Chelsea dengan sangat kesal.
"Hahahaha, okay kita damai. Iya, paham ko gue yang beneran famous mah."
Chelsea hanya mendenguskan nafasnya sebal dan kembali fokus membaca novel yang ada di tangannya.
"Lo mau gue laporin sama Ojan tentang sikap lo?" ancam gue.
"Vin, serius gua lagi baca ya. Jangan ganggu dulu deh. Ini mumpung Bang Ojan belum pulang, kalau dia udah pulang gue gak bisa baca novel ini. Udah ya jangan ganggu," ucap Chelsea dengan memelas.
"Okay, gue gak akan ganggu lo dan ngaduin lo sama Ojan. Dengan satu syarat," ucap gue.
"Apa tuh syaratnya?" tanya gadis itu dengan excited.
"Hari ini lo wajib quality time sama gue ke mall," ucap gue dengan senyuman meledek.
"Kevinnnnnn, kan gue mau baca. Kenapa harus quality time coba? Nanti kalau ketemu sama fans lo gimana? Gue gak mau ya ada berita miring tentang gue. Udah tentram kehidupan gue ini," rengek Chelsea.
"Yaudah kalau gak mau, gue bisa posting story kalau lagi sama lo. Biar seluruh dunia tau tentang lo," ancam gue.
"Dih, dasar pemaksa dan pengancam. Gak bisa tah lo buat gue tenang sehari aja?" tanya Chelsea dengan sangat melas.
"Sayangnya gue gak bisa," ucap gue dengan tegas. Chelsea tetap mengabaikan perkataan sahabatnya dan terus fokus membaca novel itu.
"Sea, ayok jalan dong. Masa mau ngerem aja di kamar sambil baca novel sih? Guenya bosen," rengek gue ke arah Chelsea yang masih sibuk dengan novelnya.
"Vin, udah sih diem dulu. Ini lagi seru loh, lo mah daritadi ngoceh aja minta jalan. Jalan sama temen-temen famous lo, jangan ganggu gue."