Morning Coffee

Ang.Rose
Chapter #2

Things Just got out of hand

Luke Ben's POV.

Things just got out of hand.

“Kenapa Vid?” tanyaku.

Namaku adalah Luke Ben Marina. CEO baru dari MY Mall. Marina York Mall. Marina adalah nama keluargaku, mereka sudah menggeluti dunia ini sejak 35 tahun lalu.

Pelantikan-ku baru saja dilakukan, dan orang yang menelponku saat ini adalah Wakil CEO merangkap sekretaris yang bahkan terkadang bukannya membantu justru dia selalu merepotkan.

“Belum sampe kantor kan?” tanyanya.

“Belum baru keluar dari apart kenapa?”

“Eh ke Hers dong beli kopi Gold Ground.”

“Vid, yang boss itu gue kan?”

“Iyalah, kenapa? Udah siap serah terima perusahaan keluarga lo ke gue?”

“Hmm, oke oke dari pada gue mesti ke notaris buat serah terima mending gue ke Hers.”

Aku memutar balik mobil dan masuk ke dalam parkir Hers. sebenarnya aku bisa saja memarkirkan mobilku dulu di kantor dan berjalan 100 meter ke Hers, tapi rasanya aku juga lelah melakukan itu.

“Mas, kopi Gold Ground,” tanyaku pada penjaga.

Aku tidak punya waktu untuk mencari dimana kopi itu berada tapi karena seluruh lantai di kantorku sudah tergila-gila dengan kopi ini, sebagai atasan mau tidak mau aku harus menuruti mereka.

“Ini mas, mau berapa?”

“Saya ambil semua ya.”

Aku langsung pergi ke kasir menunggu di dalam antrian.

“Mau party ya?”

Suara itu terdengar dari belakangku. Suara itu seakan sama sekali tidak mengindahkan orang lain yang berdiri.

Itu bukan urusannya, kalau dia memang mau party terus kenapa. Kan beli alkoholnya juga gak pake uang dia.

“Enggak buk, kebetulan kalau party saya gak beli ginian mending langsung ke bar atau diskotik.”

Aku tersenyum, kata-kata-nya sangat bagus, karena memang seharusnya begitu, lagi pula bir memang enak dinikmati sendirian.

Apalagi malam setelah mandi sebelum tidur. Wah itu enak banget.

“Cantik-cantik kok minum alkohol, sayang nanti mukanya jelek.”

Aku menoleh melihat orang yang di maksud. Dia cantik juga, tidak jelek karena alkohol dan aku tahu perbedaan orang yang pecandu alkohol atau tidak, dan saat aku berpapasan di lorong tadi, dia tidak bau alkohol.

“Oh kalau masalah muka nanti tinggal di poles aja ke dokter bu, mau saya kenalin ke dokter saya bu?” 

Wah perempuan ini, cukup berbahaya juga mulutnya tapi aku suka caranya menangkis semua omongan ibu-ibu itu.

“Duh, nak di kasih tahu sama orang tua kok ngeyel, kasian uang orang tuanya dipake buat beli barang haram.”

Alkohol barang haram? Yang bener aja. Itu minuman keras iya, bisa bikin kena kanker dan lainnya tapi bukan barang haram.

“Yah buk, masalahnya saya belanja gak pake uang orang tua, saya udah pensiun dini udah tinggal nikmati hidup dari hasil dividen saham, udah gitu ini bukan barang haram kok, ini minuman orang dewasa yang tinggal tunjukin KTP aja kalau beli. Narkoba, ganja, sabu baru barang haram bu.”

Lihat selengkapnya