MY Mall
“Terima kasih atas kedatangannya, dan juga terima kasih atas kesempatan yang di berikan oleh MY Mall,” ucap Lety di atas panggung.
Elena berada di pinggir panggung sambil mengamati jalannya acara dengan beberapa staff lainnya.
Jenni yang baru kembali dari back stage melihat Luke yang ada di barisan belakang, di berjalan dengan cepat ke arah Luke lalu menariknya.
“Lo ngapain disini!?” teriak Jenni, tapi dia menahan suaranya agar tidak banyak orang yang dengar.
“Nganterin Elena, tadi dia juga beli kopi buat all staf sekalian gue kesini liat pembukaann dan nungguin dia, kenapa sih lo Jenn?”
“Kalau yang lain liat lo gimana?”
“Kan gue udah pake topi gak akan ada juga yang sadar gue siapa.”
“Ada gila-gilanya juga lo ya kadang-kadang. Lo udah ketemu Bu Naira?”
“Udah, gue udah pulang sama Alex kemarin, tapi gue gak mau ngomongin tentang itu sekarang jadi udah ya gak usah nanya-nanya.”
“Bu Naira ngomong soal Lena?”
Luke mengangguk. “Dia nyuruh gue buat mecat Lena, tapi gue bilang gue gak mau.”
Jenni memejamkan matanya dan diam berdiri di samping Luke yang masih melihat acara hari itu.
“Sekali lagi, terima kasih dan selamat menikmati pameran yang sudah kami persiapkan,” ucap Lety lalu turun dari panggung.
Dengan sigap Elena dan 2 staff perempuan membantu Lety turun dari panggung. “Good job Lety, thank you so much,” ucap Elena.
“Thank you udah kasih gue yang terbaik,” ucap Lety.
“Gue lanjut lagi ya,” ucap Elena.
Lety lanjut berjalan dengan staf yang membantunya, namun betapa terkejutnya Lety ketika dia melihat ada seorang laki-laki yang muncul dari tengah-tengah kerumunan.
Dia memakai setelan Jas rapi dan membawa buket bunga. “Selamat sayang, kamu cantik banget hari ini,” ucap laki-laki itu.
“Sean… ” ucap Lety kaget.
Elena yang masih tidak terlalu jauh dari Lety refleks menoleh dan melihat Sean ada di sana, dia benar-benar ada di sana sambil memegang buket bunga mawar putih di tangannya.
“Kamu, dateng Sean?” ucap Lety.
Elena langsung menghindar dari sana sebelum semuanya terlambat.
“Aku gak boleh dateng kah?” tanya Sean.
“Aku kaget aja aku pikir kamu gak dateng,” ucap Lety.
Sean memeluknya sambil mengusap punggung Lety dengan lembut, tidak lupa juga dia mencium kening serta pipi Lety dengan lembut, dan wartawan yang melihat itu tidak menyia-nyiakan momen ini.
Jenni dan Luke yang berada di belakang mereka tidak tahu apa yang terjadi hanya melihat sekitar sana menjadi lebih ramai.
“Hei, sini deh,” panggil Jenni pada seorang staf.
“Iya mbak, kenapa?”
“Ada apa disana? Lety belum pindah? Mobil udah siap?”
“Em, kayaknya pacarnya Lety deh Mbak soalnya itu dia bawa bunga sama lagi meluk Mba Lety.”
Jenni langsung menatap Luke, dan tatapan Luke langsung mengeras. “El itu Sean,” ucap Jenni.
“Elena dimana?” tanya Luke.
“Cari lewat HT tanya ada yang liat Elena atau gak, cepet!” teriak Jenni.
-
Elena berlari sampai akhirnya dia menemukan kamar mandi, dia masuk ke sana dan langsung menyalakan keran di wastafel.