Morning Coffee

Ang.Rose
Chapter #42

Chapter 42 : The Confession

Elena duduk di ujung dermaga, kakinya di biarkan menjulur ke bawah, dan dia meminum seteguk. Namun Luke tetap berdiri di belakangnya. Elena menoleh ke belakang, dia tersenyum. “Duduk di samping aku,” ucapnya.

Luke tidak mengerti apa yang dilakukan Elena sekarang bahkan dia tidak seterkejut sebelumnya. Tapi Luke tetap mengikuti keinginan Elena. Dia duduk disamping Elena.

“El, how are you doing?”

“I’m fine. How do you know about this resort? Did Estra or Abi tell you about this?”

Luke terdiam dia menatap Elena lalu meminum birnya. “I have a confession to you.”

“Confession? I’m not a Pastor or a Priest, Ben.”

“I’m serious now.”

“Fine, tell me what it is."

“Kamu ninggalin aku surat supaya aku gak nyari kamu, tapi pada dasarnya aku gak bisa gak tahu keberadaan kamu, jadi waktu aku tahu kamu pergi gitu aja dari apartemen Alex.”

“Kamu nyari aku?”

“Ya, aku minta Jerry dan David pulang untuk bantu aku nyari kamu. So I know you are here.

“That’s it?”

Luke menggelengkan kepalanya. “Waktu Sean telfon aku dan dia bilang kalau dia bakal keluarin berita soal aku dan soal pemukulan itu, aku nemuin Estra dan langsung nyari kamu disini.”

“Kamu nyari aku disini? Waktu berita itu tayang?”

“Iya aku di Bali, aku tahu kamu di supermarket waktu itu.”

Elena menoleh dengan cepat, dia mengerti apa maksud dari Luke. “Ben, jangan bilang.”

“You see Nuan right?”

“That was you?”

“It was me. I’m the one who broke the car and got you out. Cause I’m afraid that I will lose you El. You don’t start the engine, the car is hot, and you can’t breathe, you might die that day.”

“I know I might die that day, and I think Abi is the one who saved me and I thought I saw him.”

Mereka berdua berhenti bicara, keduanya saling minum birnya masing-masing. Elena mengambil botol yang belum tersentuh, dia menuangkan sedikit bir ke laut.

Luke menatap Elena bingung. “Kamu ngapain El?”

“If you are already here and know about Nuan, you know what this place is right?”

“Abi bangun resort ini karena ini tempat kamu naburin sisa abunya Nuan.”

“Jadi kamu tahu cerita tentang Nuan dari Estra atau Abi? Karena aku yakin mereka berdua gak akan cerita gitu aja, terutama Estra.”

“Abis aku denger kamu manggil aku Nu, aku balik ke Jakarta untuk mengurus masalah berita itu. Aku tanya Estra siapa Nu, of course she doesn’t want to talk about that. Tapi aku maksa dia untuk cerita, dan akhirnya dia cerita tentang itu. Jadi aku tahu tentang Nuan.”

Elena terdiam sambil menatap ke langit, Luke tahu dari cerita Estra bahwa masalah yang menyangkut Nuan, tidak semua itu bisa mereka atasi.

"Dan aku nyesel, aku nyesel nanya itu ke Estra, aku gak tahu kalau ternyata itu adalah masalah keluarga kalian yang berefek ke semua orang. Aku ngerasa bersalah maksa dia, dan bahkan buat dia sampai nangis."

Elena terkejut mendengar itu, terbukti dengan dia yang langsung menatap Luke tidak percaya. "Estra nangis?"

Luke mengangguk. "Ya, dia nangis selesai cerita soal itu. Jadi aku ngerti bahwa kalian sebenernya masih dalam kondisi berkabung."

"I never looked her crying about Nuan."

"Someone told me, if they don't cry in front of us, it doesn't mean that they don't when they're alone."

“Ya, aku juga ngerasa bahwa dia berubah sejak Nuan gak ada. Alasan aku buang bir itu ke laut karena disini aku buang abunya Nuan. Dan orang yang pertama kali ngajarin aku minum itu Nuan.”

“Aku ngerti tentang kamu dan Nuan, aku mau kasih kesempatan kamu buat nikmatin waktu kamu sekarang, tapi El, aku minta maaf aku gak bisa ninggalin kamu sendirian disini, balik sama aku ke Jakarta."

“Maksud kamu?”

“El, Sean udah tahu tempat ini, dia udah nyamperin kamu kesini dan aku udah pernyataan perang sama dia, you’re not safe here.

“With all the surveillance you put on me?”

“How you…”

Well I know. Aku juga tahu ada kemungkinan Abi dan Estra saling kontak, atau mungkin Abi bilang ke papa aku dimana, jadi aku gak heran.”

"Waktu keluarga kita ketemu, aku ngajak Estra ngomong dan aku bilang kamu ketemu Sean, dan dia bilang, kalau ada satu tempat yang akan kamu kunjungi, tempat dimana Abi berada, dan Jerry berhasil ngelacak kamu. Tapi El, aku gak mau bahas masalah ini sekarang."

“Jadi tentang apa?”

"Ikut aku balik ke Jakarta, papa kamu khawatir sama kamu, dia tahu kamu ketemu lagi sama Sean dan dia tahu soal kejadian di Michigan. So please El, come home with me, I will never leave you alone."

Wait what, Michigan? Gimana caranya kamu tahu soal Michigan?”

“I’ll explain anything but please come with me.”

“We’ll deal with that later.”

Elena kembali mengambil botol bir dan menuangkan sisanya ke laut.

“What are you doing?” tanya Luke.

“Nuan, this is the man that I’m talking to you,” ucap Elena lalu menatap Luke. “The one that I love,” ucapnya.

Luke tidak percaya dengan apa yang dia dengar. “What are you saying?”

Lihat selengkapnya