MOTHERVAN

glowedy
Chapter #2

Chapter 2 - Peta Tua dan Van Krem

Jogja pagi itu diselimuti kabut tipis, seperti enggan melepas malam sepenuhnya. Di pelataran rumah tua berlantai semen kasar, sebuah mobil van krem tua terparkir anggun, dikelilingi bunga kertas yang tumbuh liar. Warnanya sedikit pudar, dengan goresan kecil di sisi kanan pintu. Tapi ada kehangatan aneh saat melihatnya. Seperti bertemu rumah yang bisa bergerak.

“Ini van-nya?”

“Namanya Mothervan,” jawab ibunya dengan bangga. “Ibu tulis sendiri namanya pakai kuas kecil dan cat tembok.”

Tulisan Mothervan terpampang di belakang kaca, agak miring, tapi justru terlihat lebih jujur daripada apa pun yang pernah Rara baca di koran.

Van itu bukan kendaraan mewah. Kabinnya sempit, tempat tidurnya hanya satu, tapi bisa dilipat jadi dua. Kompor portabel, kulkas kecil, wastafel, dan setumpuk buku tua tentang jalanan Indonesia Timur—semuanya sudah siap.

“Kita akan tidur di dalam ini?” tanya Rara sambil mencoba masuk.

“Tidur, menangis, ketawa, nyanyi, masak mie, ngobrol, bahkan mungkin… memaafkan.”

“Memaafkan siapa?”

Ibunya tak menjawab. Ia hanya duduk di bangku kemudi, menyalakan mesin, dan berkata:

Lihat selengkapnya