Mozaic

Hendra Purnama
Chapter #44

AIRIN: Aku Adalah Manusia yang Tak Ada Gunanya

Airin menghabiskan waktunya di perpustakaan, pukul tujuh malam Brastagi menjemputnya. Mengajaknya untuk bertemu Irwan di ruangan yang tadi siang. Airin duduk berhadapan lagi dengan Irwan dan Brastagi.

“Air, maaf ya tadi siang…”

“Ya, nggak apa-apa… sekarang sudah baikan?”

Irwan mengangguk. “Sekarang saya memang seperti ini, emosi sering meledak-ledak, logika tidak tahu terbang kemana, bicara tidak pakai filter, pendeknya mungkin… saya jadi manusia yang tidak ada gunanya, benar kan?”

Airin hanya bergumam pendek, Merasa agak bingung melanjutkan pembicaraan sikap ini, rasa pesimis ini… lebih parah dari Indra… tapi inti kasusnya sih sama, jadi aku harus ngomong apa? Airin mengalihkan pembicaraan  “Apa di sini kamu diperlakukan baik-baik?”

Irwan mengangguk. “Kadang saya berpikir, mereka baik pada saya hanya karena kasihan, menurut kamu bagaimana?”

Airin ingin menggeleng tapi tahu kalau Irwan tidak melihatnya, dia hanya menarik nafas dalam. Sekali lagi dia merasa perlu mengalihkan pembicaraan, semata-mata karena Airin bisa merasa kalau arah pembicaraan sebelumnya akan melenceng ke arah yang salah, ke arah yang membangkitkan emosi. Irwan nggak boleh kuajak menyalahkan diri sendiri, nggak boleh menganggap kalau dirinya ada di dasar jurang, sekali dia mikir seperti itu, habis! Jiwanya nggak bisa bangkit lagi! Airin mencoba mengulur pembicaraan.

“Apa yang lagi kamu pikirkan dari tadi?”

“Saya memikirkan Allah. Begitu banyak pertanyaan yang mau saya ajukan.”

“Pertanyaan seperti apa, Wan?”

Lihat selengkapnya