Mr. Rahasia

Septia Zahira
Chapter #1

1. Prolog


  "Saya terima nikah dan kawinnya Aleeya Lucia William binti Carson William dengan maskawin tersebut, tunai." 

  "Bagaimana para saksi, sah?" 

  "Sah!" 

  Ucapan itu selalu terngiang dalam kepala seorang gadis manis, Aleeya Lucia William berusia dua puluh tahun. Kejadian mengenaskan beberapa jam lalu, telah merenggut nyawa sang ayah sekaligus berakhirnya status lajangnya. Di depannya seorang pria maskulin dengan tubuh proporsional sedang berbincang dengan beberapa pria dengan tubuh serupa. Pria itu adalah Adrian Kawena Willson, Agen Khusus berusia tiga puluh tahun yang baru saja sah menjadi suaminya. 

  "Permisi, Dok. Pimpinan rumah sakit meminta Anda untuk ke ruangannya." Seorang suster muda berparas cantik menghampiri Aleeya yang tengah duduk di depan ruangan. 

  "Baik, Sus terima kasih." Aleeya menatap lembut suster. 

  "Sama-sama, Dok." Suster berlalu meninggalkan Aleeya setelah selesai berbicara. 

  Aleeya melirik sekilas pada Adrian yang juga menatapnya, kemudian beranjak dari duduknya menuju ruangan pimpinan rumah sakit tempatnya bekerja. Setelah melewati dua lantai dengan menggunakan lift, Aleeya sudah sampai pada tujuannya. Seperti biasa, ia tidak perlu mengetuk pintu terlebih dahulu jika pimpinan memintanya untuk datang. 

  "Dev," ucap Aleeya pada pria yang sedang duduk di kursi kebesarannya. 

  Davendra melirik Aleeya dengan mata tajamnya. "Duduklah," pinta Davendra. 

  Aleeya menuruti perintah Davendra dan duduk di depan pria tampan dengan alis tebal dan rahang yang tegas. Ia menundukkan kepala ketika Davendra menatap dirinya dengan intens. 

  "Aku turut berduka atas meninggalnya Komandan Carson," timpal Davendra dengan nada prihatin. 

  Davendra berjalan dan berdiri di belakang Aleeya. Tangan berototnya melingkari leher Aleeya. Dalam hitungan detik tubuh Aleeya sudah menghadap Davendra akibat kursi yang diputar pria itu. Davendra mencondongkan tubuhnya dan bertumpu pada sandaran siku. Netra keduanya saling beradu dengan pikiran masing-masing. 

  "Kau tetap milikku Aleeya dan hanya akan menjadi milikku," bisik Davendra di depan wajah Aleeya yang menegang. 

  Cup! Bibir lembut Davendra mendarat di bibir ranum Aleeya. Kedua pasangan itu saling bercumbu mencurahkan isi hati mereka. Aleeya melingkarkan tangannya pada leher Davendra dan menikmati ciuman lembut kekasihnya. 

  Davendra Arsa Brawijaya, pria berusia dua puluh enam tahun. Anak tunggal dari keluarga Alexander, pemilik rumah sakit besar di dalam negeri maupun luar negeri. Pria tampan dan kaya raya tujuh turunan itu memiliki sikap posesif terhadap wanita yang ia cintai. Davendra telah menyatakan cintanya pada Aleeya dua tahun yang lalu dan resminya hubungan mereka. Berkat Davendra juga, Aleeya dapat bekerja di rumah sakit Brawijaya tanpa melewati seleksi yang ketat. Aleeya bekerja sebagai dokter pendamping dan tentunya masih menjalani pendidikan kedokteran di Universitas tersohor di Kota Bandung. 

  "Tapi, Kak, aku ...," ucapan Aleeya terpotong akibat jari telunjuk Davendra yang pria itu letakkan di bibir ranum Aleeya. 

  "Aku tidak peduli dengan statusmu sekarang. Aku akan terus mempertahankan hubungan kita!" sela Davendra dengan membelai rambut panjang Aleeya yang tertata rapi. 

  Adrian berkali-kali menghubungi nomor seseorang yang belum ada jawaban. Wajahnya tampak gusar memikirkan perempuan yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Gadis itu seharusnya berada di sini, di saat mereka sedang berduka, tetapi entah kemana ia pergi setelah seorang suster menghampirinya. 

Lihat selengkapnya