.
.
"Semanis apapun jeruk kalo dalemnya busuk tetep aja gak enak."
-ALANG-
.
.
Kawanan itu memiliki perawakan bagai binatang buas. Sebagian dari mereka ada yang menggunakan tindik,mengecat rambut, bahkan menyembunyikan tato di tubuh mereka. Baju seragam hanyalah sebatas pengganti jaket, parahnya lagi ada yang tidak menggunakan seragam sekolah. Rokok adalah cemilan khas mereka khususnya untuk di jam-jam ini. Menunggu beberapa jam sebelum bel pulang sekolah adalah yang paling membosankan bagi mereka. Kawanan geng Falcon berjalan santai menuju markas rahasia mereka, gudang bekas di belakang gedung SMA Bumi Pesona.
Ancaman yang paling berbahaya kini adalah pimpinan mereka yang biasa dipanggil dengan nama Hugo, ia memiliki tato burung elang di punggungnya dan dua anak kembar berbadan besar di sampingnya.
Junet memicingkan matanya dari kejauhan. "Geng Falcon menuju umpan." Ia segera memberitahu ketua dan seluruh anggotanya dalam panggilan grup.
Setelah memastikan Geng Falcon melewati gerbang belakang sekolah Junet berlari sekuat tenaga ke arah gudang. Dengan tubuhnya yang kecil Junet selalu di untungkan sebagai rekor pelari tercepat di gengnya.
Cklek.
Hugo membuka kunci pintu gudang. Dia dan beberapa anggotanya langsung menyerbu masuk ke dalam markas mereka.
Junet, Septa dan Irham bersembunyi di sisi luar tembok gudang sambil menunggu waktu yang tepat untuk mulai beraksi. Selama ini Geng Jaguar bertanya-bertanya untuk apa mereka mengunci rapat-rapat sebuah gudang bekas. Bahkan pencuri pun tidak akan berminat kesana kecuali mungkin untuk bersembunyi. Junet dan Septa saling beradu pandang, ternyata benarnya saja disanalah tempat mereka berpesta dengan barang ilegal itu.
"TOLONGG!!!" Seluruh anggota Geng Falcon refleks menoleh ke arah sumber suara.
"Suara cewek bos, disamping markas." Tutur Kevin salah satu dari anak kembar.
"Eh mau teriak juga percuma, lo pikir Geng Falcon bakal nolongin lo karna kalian satu sekolah,hah?!!" Suara teriakan itu terasa familiar di telinga Hugo dan anggotanya.
"Lah isinya sekelompok pecundang gitu, hahaha..." Suara ejekan itu semakin membuat telinga Hugo panas.
"Wah itu sih suara si Junet Bos," Sahut anggota lainnya.
"Hugo? Cuih!" Junet meludah ke tanah. "Gede badan doang tapi gak punya otak!" Teriak Junet.
"Berani-beraninya si tikus got ngehina gue! Nyentuh anak Bumi Pesona! CARI MATI TU ORANG!!!" Hugo menggertak giginya penuh amarah.
"Langsung aja sikat Bos!" Alvin yang merupakan kembaran Kevin mengepalkan tangannya.
"Panggil yang laen!" Perintah Hugo kepada salah satu anggotanya. "Emang udah gak mau ngeliat matahari terbenam lagi tu orang." Hugo dan anggotanya bergegas menghampiri sumber suara.