Tanya padaku apa rasanya tidur panjang setelah berhari-hari begadang!
Ayo, tanya ... tanya! Atau sebaiknya aku langsung jawab saja. Karena … rasanya … nyenyaaak sekali, nyenyak dengan 3 huruf A berderet di belakang.
Aku sampai kosan pukul 7 malam, mandi, dan langsung terlelap. Tanpa mimpi buruk, tanpa terbangun-bangun, dan rasanya begitu segar untuk badanku yang sangat lelah.
Pertanyaan berikutnya, kira-kira pukul berapakah aku bangun pagi ini? Pasti tidak ada yang bisa menebak, jika aku bangun pukul setengah sembilan pagi. Itu juga karena telepon genggamku terus berdering tanpa henti.
"Halo!" kataku menjawab sambungan telepon dari rangkaian nomor yang tidak kuketahui.
“Saya tidak punya banyak waktu dan kamu sudah menghabiskan waktu saya yang berharga. Peraturan pertama, segera angkat telepon setiap kali saya menghubungi. Kedua, cepat pergi ke location yang sudah saya kirim dari tadi pagi. Kalau dalam setengah jam kamu tidak ada di sini, maka kamu dipecat. Tut, tut, tut."
Sialan, telepon salah sambung. Kenal nomornya saja, mana isinya cuma omelan seseorang atas pada anak buahnya. Aku masih mengantuk dan jujur saja, aku masih ingin tidur. Kubaringkan kepalaku di bantal dan mataku mulai menutup untuk kembali masuk ke pulau mimpi. Tapi … eh, tunggu! Seorang boss yang marah pada bawahannya? Bukankah mulai hari ini aku punya boss baru?
Aku segera terbangun dan kulihat whatsapp, benar saja, ada lokasi yang telah dikirimkan nomor yang tidak dikenal. Aku bisa mengatakan, jika itu ulah orang iseng, atau penjahat yang berniat menculik dan menjual organku, lalu membuang jenasahku ke sungai.
Tapi, dari profile picturenya, sepertinya aku tahu siapa yang meneleponku. Bukan foto wajah diri, tapi foto bangunan rancangannya. Gedung megah yang sudah menjadi poster berukuran jumbo di dinding kantor Ruanna.
Shit, setengah jam lagi! Aku segera ke kamar mandi, cuci muka dan sikat gigi. Ganti pakaian dan langsung pergi. Jangankan berpikir untuk sarapan, aku bahkan tidak punya waktu untuk mandi. Aku segera memesan ojek online bersiap untuk pergi ke lokasi yang telah ditentukan. Untung saja tidak sampai 3 menit, ojek online sudah menjemputku dan aku segera pergi melintasi kemacetan di pagi hari ini.
Aku khawatir, aku takut jalanan Jakarta tidak bersahabat dan membuatku terlambat. Kuharap Tuhan mau mengabulkan sedikit doaku.
Setelah seharian kemarin aku mengalami kesialan, maka kuharap hari ini hidupku penuh keberuntungan. Dan benar saja, tidak sampai sepuluh menit, aku sudah sampai di lokasi yang diminta boss baruku.
Jujur, aku tidak tahu ini di mana, tapi sepertinya aku berada di sebuah konstruksi bangunan bertingkat tinggi. Kucoba menghubungi nomor itu lagi sebelum aku masuk ke dalam.
Bukan karena aku manja minta dijemput, atau hanya sekedar mengabari jika aku sudah sampai, tetapi setahuku, aku tidak bisa masuk ke dalam area konstruksi tanpa izin atau kartu akses tanda pengenal. Well, alasan sebenarnya, aku juga harus memastikan jika aku masuk ke dalam, tidak ada orang jahat yang berniat mencuri ginjalku.
"Halo Pak, saya sudah sampai," kataku ketika saluran telepon tersambung.
"Cepat masuk!" jawabnya singkat dan langsung menutup teleponnya.
Aku menarik nafas sebentar untuk menenangkan hatiku. Dan, setelah siap, aku segera mengetuk pintu proyek. Tidak lama pintu pun terbuka, dan mereka segera mempersilahkanku masuk ke dalam.
"Maaf, apa Anda asistennya Pak Steven?" ujar security yang membukakan pintu.
"Betul, saya asistennya."
"Baiklah, Pak Steven sudah menunggu Mbaknya sejak tadi, mari kuantar ke dalam. Tapi sebelumnya, silahkan pakai helm dan bootsnya dulu untuk keselamatan," katanya ramah sambil memberikan sebuah helm berwarna kuning.
Aku segera memakai helm proyek, mengganti sepatuku, lalu berjalan mengikuti security tersebut. Sudah kuduga, ini adalah konstruksi bangunan tinggi, dari bentuknya dan fungsinya, kutebak ini adalah bangunan apartemen.
Aish, kadang aku bingung pada masyarakat Jakarta. Setahuku di area ini sudah berdiri cukup banyak apartemen, tetapi mereka selalu membangun yang baru dan baru lagi. Dan terkadang unit-unit mereka kosong tidak dihuni karena hanya digunakan menjadi investasi.