Blurb
Setiap orang perlu melangkah menuju satu pijakan yang lebih kokoh dari sebelumnya--untuk terus menyusuri arti dari sebuah kebenaran. Begitu pun dengan Hamnah, gadis mualaf yang sedang merasa nyaman mempelajari islam bersama anggota HIMA Islam di kampusnya. Walaupun jumlah mereka terbilang cukup minoritas untuk skala universitas; Hamnah tidak pernah goyah karena rekatnya persaudaraan di antara mereka. Tapi bagaimana jika kemudian pijakan yang semula terlihat kokoh itu--akhirnya justru menenggelamkan Hamnah dalam sesaknya pengotak-kotakan? Bagaimana jika kemudian dasar kepercayaan itulah yang justru menjadi akar dari peliknya permusuhan? Dengan apa Hamnah akan kembali ke permukaan dan menentukan sikap? Haruskah Hamnah memilih keberpihakan di atas satu atap keyakinan yang bahkan serupa? Dari sinilah perjalanan ilmu itu akan dimulai.