Muara Cinta di Titik Semula

Faiz el Faza
Chapter #17

Kabar Gembira untuk Kakek

Begitu ia membuka pintu dan menutupnya, lalu membalik badan, Kakek memandanginya dengan tatapan heran. “Kakek ayo makan,” ajaknya seraya duduk di depan Kakek.

“Dapat darimana toh, Nak?”

“Dapat dari seorang ustad, Kek.”

“Ustad! bagaimana bisa toh?”

“Tadi aku berjalan-jalan di pematang sawah. Aku berjalan terus ke selatan sampai Desa Pucukrejo. Pas di sana, aku mendengar acara pengajian di musala. Aku pun ingin mendengar ceramah dalam pengajian itu. Aku akhirnya dapat mendengarkan ceramah itu, Kek—”

“Kamu duduk di dalam?”

“Tentu tidak, Kakek. Aku duduk di luar. Aku ikuti ceramahnya sampai selesai. Begitu selesai, aku tidak langsung pulang, masih duduk-duduk di teras mushola. Tiba-tiba, Kek, orang yang berceramah itu mengagetkan aku dengan menepuk pundak. Ketika kutoleh, dia memberiku ini,” katanya dengan menunjuk makanan dan minuman yang ada di depannya.

“Aku tidak langsung pulang, Kakek, setelah diberi ini. Bagaimana aku mau pulang, lah, aku belum mengucapkan terima kasih. Aku pun menunggunya. Dan sewaktu ia pulang, ia menemuiku lagi. Saat itulah aku ucapkan terima kasih padanya. Kukira setelah itu dia akan pulang, ternyata tidak. Ia malah bertanya-tanya tentangku. Kami pun saling berkenalan. Sewaktu pulang aku diantarkan olehnya. Saat itulah Kakek ada berita yang menggembirakan untukku dan untuk Kakek.”

“Apa, Nak?”

“Beliau akan menyekolahkanku dan memondokkanku, Kakek. Masalah biaya sudah diatur olehnya. Katanya, yang penting aku sungguh-sungguh dalam sekolah ... ngaji, taat dan hormat pada pengasuh dan pesantren. Itu saja.”

“Wah! Aku senang sekali mendengarnya, alhamdulillah.”

Lihat selengkapnya