Bersyukur membawa orang yang melakukannya pada kenikmatan yang bertambah-tambah. Lagi pula, antara pemberian-Nya dengan yang kita bisa abdikan sungguh jomplang terasa. Dia memberi semua yang kita butuhkan, sedang semua itu tidak sanggup kita pintakan satu per satu. Dia tahan azab yang besar dengan menghadirkan musibah-musibah kecil. Dia menunggu kita kembali bertobat. Lalu, apakah ada yang pantas diucapkan selain bersyukur?
Saya bersyukur kepada Allah yang telah menakdirkan banyak hal sehingga saya bisa bergerak untuk menulis buku ini. Tanpa skenario indah-Nya, saya yakin tidak akan pernah bisa menulis buku ini. Dan, karena kuasa-Nya, saya akhirnya mampu menyelesaikan buku ini. Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah. Segala upaya tiada berdaya, kecuali dengan izin-Nya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Mama dan Bapak, dua insan yang cintanya tak putus-putus. Dua insan yang kasih sayangnya menyelimuti kehidupan saya hingga saat ini. Semoga buku ini bisa menjadi jalan diri ini menjadi anak yang shalih, untuk kemudian menjadi ganjaran kebaikan tak berujung bagi Bapak dan Mama di surga.
Saya ucapkan terima kasih dan maaf sedalam-dalamnya kepada Bidadari Surga saya, Aster Yuniati, yang telah menemani hari-hari saya selama 5 tahun lebih. Saya memohon maaf kepadamu atas segala kekurangan. Saya mohon sabarmu yang banyak untuk sedia menemani hingga penghujung waktu. Saya mohon maafmu atas segala khilaf. Saya mohon ketulusanmu untuk membersamai kebertumbuhan. Sungguh, cita saya hanya satu: menggenggam tanganmu memasuki Surga Firdaus. Semoga bidadari surga pun menaruh cemburu kepadamu.
Kepada anak-anak saya, Azhar Dzaki Saputra, Naila Annisa Putri, dan Raniya Amila Putri, Ayah ucapkan maaf sebesar-besarnya kepada kalian. Maafan Ayah kalian atas kehadirannya yang jarang di sisi kalian. Semoga kebaikan selalu tercurah di kehidupan kalian. Semoga Ayah bisa sering membersamai kalian.