Mudita

I Gede Luwih
Chapter #6

6. Tuduhan Untuk Berkilah

Muda yang masih berseragam sekolah tiba di rumahnya Dedy dengan motor sportnya. Muda langsung memencet bel elektrik rumah berkali-kali seolah tidak sabar ketemu dengan Dedy. Seorang pembantu tampak tergesa membukakan pintu.

"Bi,Dedy ada?"

"Oh ada den, sepertinya dia lagi di kamarnya sekarang, mari silahkan masuk den!"

"Iya Bi, saya langsung ke kamarnya aja..."

Muda pun dengan tergesa menerobos masuk rumah menuju kamarnya Dedy. Diketuk-ketuknya pintu kamar Dedy. Dedy yang tampak mengepak barang-barang ke dalam koper menghentikan sejenak mengemasi barang-barangnya untuk membuka pintu dan melihat siapa yang ingin menemuinya. Dedy agak terkejut setelah pintu terbuka karena Muda ada di hadapannya.

"Eelo Da! Tumben lo habis pulang sekolah langsung mampir sini?"

"Gue ada perlu sama elo..!"

"Lo butuh gue?"

"Boleh gue masuk dulu?"

"Ok, silahkan ,seperti biasa anggap aja kamar sendiri!"

Muda memasuki kamarnya Dedy sembari duduk di ranjang dan terdiam sejenak sambil melihat barang-barang yang telah dikemasi Dedy. Sepertinya dia pindah sekolah amat jauh karena begitu banyak barang-barang yang akan dibawa, ya memang pindahan. Dedy pun melanjutkan mengemasi barang-barangnya agak kikuk tapi berusaha lebih santai lagi.

"Ada perlu apa? Kayaknya penting banget buat lo?"

Muda memandang ke arah Dedy yang seakan menyibukan diri mengepak barang-barangnya sembari menarik nafas panjang.

"Gue merasa ada yang gak beres antara elo dan Dita...!"

Dedy berusaha sesantai mungkin menanggapi ujarannya Muda.

"Lo ngomong apa si Da, apanya yang ga beres heeh, kan gue pernah bilang ke elo, kita fine fine aja, Ok!"

"Bohong! Lo gak usah mengelak!"

"Boong apa? Lo jangan buat gue bingung!"

"Elo jangan lari dari tanggung jawab, Ded! Datanglah ke rumah Dita, jangan biarkan dia menanggung beban derita sendiri, tanggung aib sendirian..."

"Lo kenapa si Da, lo ngigau?"

"Bukankah kalian menikmati manisnya cinta berdua, jadi saat ada kepahitan cinta itu datang, lo juga harus hadapi berdua, jangan sendiri-sendiri..!"

"Lo ngomong apaan si Da, sumpah gue gak ngerti..!"

"Nikahi Dita sebagai pertanggungjawaban perbuatan elo, jangan biarkan Dita terkatung-katung menderita...!"

Lihat selengkapnya