Sebelumnya papanya Dedy mengetahui hal yang menimpa Dedy karena ada seseorag yang menemuinya. Ketika dirinya berada di ruang kantornya dan tengah sibuk memeriksa dokumen yang harus ditanda tanganinya. Telepon di mejanya berdering. Kemudian berhenti sejenak memeriksa dokumen yang dianggap penting sembari memencet salah satu tombol pertanda yang menghubungi sudah bisa bicara.
"Pak, ada tamu yang mau ketemu sama bapak?" suara seorang perempuan lewat telpon.
"Siapa?"
"Seorang gadis, katanya temennya Dedy, dia ada urusan sama bapak dan sangat penting sekali" suara perempuan yang terdengar di telpon.
"Sepenting apa sih?"
"Pokoknya kata dia penting sekali, dia tidak mau mengatakan pada saya, karena ini menyangkut masalah pribadi dan keluarga bapak..."
"Masalah keluarga?" suara dalam hati papanya Dedy dan masih tampak berpikir.
"Gimana Pak, diperbolehkan masuk?" suara perempuan dari telpon yang menanyakan lagi membuat papanya Dedy tersadar dari termangunya sejenak.
"Ya sudah, suruh masuk ke ruangan saya sekarang!"
Tak berapa lama kemudian ada seseorang mengetuk pintu ruangannya. Papanya Dedy tak beranjak dari tempat duduknya.
"Ya, masuk!"
Setelah pintu terbuka oleh seseorang, papanya Dedy agak terkejut melihat seorang gadis yang masih berpakaian SMA tapi wajah cantiknya tanpa make up, terlihat keruh dan sayu. Dita yang masih berdiri di depan pintu yang sudah terbuka tanpa memberi salam. Ia tampak menerawang isi ruangan dan memandang papanya Dedy. Papanya Dedy tersadar dari pandangan ke arah gadis yang masih terpaku berdiri.
"Ayo silahkan masuk, tidak usah malu-malu...!"
Dita hanya tersenyum getir dan hanya mengangguk seraya melangkah pelan memasuki ruangan sembari tidak lupa menutup pintu ruangan kantor itu.
"Ayo silahkan duduk..!"
Dita pelan-pelan merapikan rok seragamnya sembari duduk berhadap-hadapan dengan papanya Dedy tapi terpisahkan oleh meja kerja.
"Kamu siapa dan ada urusan penting apa hingga datang kemari?"
"Saya Dita om, saya temen deketnya Dedy di sekolah om..."
"Wow, kok Dedy tak pernah cerita ya, kalo dia punya temen deket secantik kamu..?"
"Trus kenapa kamu keluyuran bukannya ini masih jam masuk sekolah?" tanya papanya Dedy lagi karena memperhatikan gadis di hadapannya itu masih berseragam sekolah SMA.
"Saya bolos sekolah untuk bisa datang kesini dan ketemu sama om, karena ada sesuatu yang ingin saya sampaikan, dan ini penting buat om ketahui...!"
"Sepenting apa sih berita itu buat om, sampe kamu bela-belain berani bolos sekolah..."
"Kabar ini memang sangat-sangat penting buat om ketahui..."
"Apakah Dedy berbuat ulah yang tidak benar di sekolah hingga dia mendadak mau pindah sekolah...?"
"Nggak om, Dedy nggak berbuat ulah apa-apa di sekolah..."
"Trus, yang kamu maksud berita apa?"
"Dedy telah berbuat ulah sama saya om!"
"Dedy ganggu kamu?"