Sesuatu yang memang ditakdirkan untuk bersama, maka selamanya akan selalu seperti itu. Ingat! Yang namanya takdir, tak ada seorangpun yang bisa merubahnya.
****
Abrar masuk ke dalam kamar, namun kamarnya seperti kapal pecah. Ini pasti kerjaan Ghino, adik Abrar yang baru berumur enam tahun. Abrar menghela napas lelah, sudah biasa seperti ini jika sudah dirumah. Ingin marah, tapi pasti dirinya yang dimarahi balik oleh sang bunda.
Abrar mulai membereskan kamarnya, tak sengaja ia melihat album foto yang diberi nama AKA di depannya. Album ini punya Keyla, tetapi selalu bergilir dipegang oleh Abrar dan Abyan. Album ini berisikan foto-foto mereka bertiga dari awal masuk sekolah hingga bisa sedekat ini.
Abrar mulai merasa bersalah sekarang, ia menjauhkan diri dari Keyla karena kesalahannya. Dengan Abyan pun Abrar menjadi jauh, karena Keyla selalu berdua dengan Abyan. Bukan tanpa maksud Abrar bersikap seperti ini, ia tahu yang dilakukannya salah. Menjadikan Keyla pelampiasan tak pernah terpikirkan oleh dirinya, itu diluar kendali.
Abrar menutup kembali album foto itu dan memasukannya ke dalam tas. Besok bagian Abyan yang memegang album ini. Seminggu sekali album ini bergilir, namun sudah dua minggu Abrar memegangnya. Bukan lupa, namun ia bingung harus mengembalikannya bagaimana.
“Maafin gue, Key.”
Abrar memasuki kamar mandi, badannya sudah ingin minta diguyur oleh air dingin. Setelah seharian berada diluar dan cuaca yang cukup panas, dengan mandi pasti akan lebih segar.
Setelah selesai mandi dan memakai pakaian santainya, Abrar merebahkan tubuhnya diatas kasur. Ia meraih ponselnya diatas nakas, ada pesan yang masuk ke dalam aplikasi linenya, salah satunya adalah grup chat AKA.
Abrar membuka room chat grup itu, ia menscroll chatnya karena pesan yang masuk banyak sekali. Padahal hanya Abyan dan Keyla yang meramaikan grupnya, dan itupun membahas hal yang tidak penting.
Abyan
Kemaren gue ketemu Mba Yati
Keyla
Terus?
Abyan
Gue lewatin!
HAHA!
Keyla
............
Abyan
Tawa dong, kesannya garing bngt gue.
Keyla
Emg garing:v
Abyan
@Abrar mana nih?
Jangan kacang lupa kulit deh!