Blurb
Kamu selalu percaya bahwa segala sesuatu akan selalu bisa menemukan jalan tengah dan titik temu. Namun, kamu pada akhirnya sadar bahwa keyakinanmu itu salah, ketika kamu bertemu dengan Miriam, seorang gadis berkulit kuning langsat yang bekerja di sebuah perkebunan kelapa sawit di pedalaman Kota P. Kalian lantas saling jatuh hati. Namun, satu masalahnya, keyakinan kalian berbeda. Belum lagi konflik yang terjadi antara masyarakat dan pihak perusahaan semakin membuat pelik hubungan kalian. Pasalnya, bapak Miriam adalah sang kepala desa. Kamu pun lantas mengumpamakan kisah kalian seperti halnya Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral: berdiri berdampingan, namun tidak pernah bisa saling bersatu.
Mungkinkah kamu Istiqlal untuk Dia yang Katedral?