Pengalaman solo riding pertama saya sebenarnya terjadi di Maroko, baru kemudian Nepal. Berbagai pengalaman ini semakin memupuk hasrat saya untuk terus menyempatkan waktu menunggangi si kuda besi berkeliling kota, melintasi negeri. Menjelajahi daerah-daerah baru yang belum pernah saya kunjungi.
Saya bukan orang yang paling berani. Tapi, toh ini bukan ajang uji nyali. Bagi saya, setiap perjalanan merupakan wadah pembelajaran untuk menikmati proses, entah dari dan menuju ke mana. Sungguh rugi kan, kalau kita tak bisa menikmati proses hidup yang singkat ini.
Sekitar 2010, saya berkesempatan mengunjungi Santorini di Yunani. Bentang alamnya sangat menawan. Tapi, sebagai area wisata, Santorini tidak cocok disusuri dengan moge. Di sana paling banyak disewakan vespa atau sepeda motor bebek dan all-terrain vehicle (ATV).
Berdasarkan pengalaman saya, prosedur persewaan kendaraan bermotor di Santorini relatif longgar. Tampaknya siapa pun dibolehkan menyewa asal punya uang. Banyak orang yang baru kali pertama naik ATV melenggang bebas di jalan raya. Agak ngeri juga ya. Akibatnya, kerap terjadi kecelakaan, menabrak ataupun ditabrak.
Selain itu, kebanyakan turis penyewa sepeda motor kurang memperhatikan aspek keamanan. Mereka tidak memakai helm atau jaket. Yang perempuan paling hanya mengenakan bikini, sementara yang laki-laki kaus oblong. Untuk itu, kita harus ekstra hati-hati berkendara di sini.
Memang Santorini terbilang kecil, luasnya hanya 73 kilometer persegi. Satu hari berkendara juga bisa kelar mengitari pulau ini. Saya banyak menghabiskan waktu untuk ke Fira, Perissa, dan Pantai Oia, tempat pemandangan matahari tenggelam paling terkenal di Santorini. Umumnya, pantai di sini berpasir hitam dengan laut kehijauan, sedangkan di Fira dan Oia bangunannya sebagian besar berwarna putih. Indah nian.
Kunjungan saya ke Santorini terjadi pada 2010, setelah menghadiri Berlin International Film Festival—film Laskar Pelangi yang saya produseri mendapat kesempatan diputar di sana.
Di Athena, ibu kota Yunani, saya sudah berencana untuk menyewa sepeda motor, tapi prosesnya lumayan rumit. Apalagi saat itu Yunani diterpa krisis ekonomi, suasananya terasa kurang nyaman. Saya malah ditawari macam-macam paket wisata.
Akhirnya, saya tidak jadi menyewa sepeda motor karena besoknya sudah ngebet ke Santorini. Hari pertama di Athena saya habiskan dengan mengunjungi sejumlah museum bersama istri.