"Ikuti mereka! Tenang, kau akan kuberitahu setelah semua barang-barangmu diletakkan di kamar. Lalu mereka akan membawamu kesini lagi." Perintah Mr Park sambil mengode kedua pengawal bule yang tadi mengawalnya.
Dimas berjalan mengikuti keduanya. Berhenti di sebuah ruangan berpintu kayu yang mewah. Persis seperti pintu kamar hotel berbintang. Di ruangan yang ia tahu adalah bawah tanah ini, masih ada kamar semewah hotel.
"This is your room. Please put your bag inside and follow us!"1 Perintah salah seorang bodyguard itu. Dimas menuruti mereka dan kembali ke ruangan semula
Setelah sampai, Park Shang Hyun tidak berada di tempat yang sama. Salah satu pengawal berbicara melalui headset dan microphone yang sudah di-setting dalam telinganya. Rupanya, perintah untuk membawa Dimas ke ruangan lain.
"Tinggalkan kami!" Perintah Park Shang Hyun kepada kedua pengawalnya itu. Mereka menundukkan kepala lalu meninggalkan ruangan.
"Maaf Sir, sebenarnya tempat apa ini?"
"Ini adalah tempat di mana kau akan mendapatkan pendidikan yang dulu pernah aku jelaskan. Aku sarankan, kau berkonsentrasi saja ke pendidikan ini. Jangan berfikir untuk keluar, sebelum aku menyatakan semua pelatihanmu selesai. Dan, aku tahu, kau tidak akan pernah melakukannya." Tegas, kalimat itu membuat Park Sang Hyun menunjukkan aura yang berbeda.
"Tapi boleh saya tahu, untuk apa anda melakukan hal ini pada saya?"
"Aku harus mengasingkanmu sebelum kau bisa melakukan semua pekerjaanku. Bisakah kau tidak banyak bertanya dulu sebelum semuanya selesai?" Katanya dingin.
Dimas mengangguk, walaupun beribuko tanya berkecamuk. Park Shang Hyun menyodorkan beberapa lembar kertas jadwal pelatihan yang harus dia jalani. Di sana tertera tulisan day off yang belum terisi.
"Apakah saya boleh memilih, hari libur saya?"
"Benar sekali. Kau boleh keluar hanya pada saat hari libur. Silakan memilih satu tempat di mana kau akan menghabiskan hari liburmu."
"Baiklah, saya memilih Hari Jumat. Karena saya harus mengerjakan kewajiban saya di hari itu."
"Ehm ya, baiklah. Kemana tujuanmu?"
"Daegu. Jawab Dimas setelah beberapa detik diam berpikir."
"Bisa memberiku sedikit saja alasan, kenapa kau memilih Daegu sebagai satu-satunya tempat untuk berliburmu?"
"Oh tidak ada alasan khusus, Sir, hanya ingin pergi ke tempat ibadah." Lagi-lagi Park Shang Hyun mengangguk. Memang tidak lagi ada alasan lain selain untuk bisa melaksanakan sholat Jumat di sana.