MUSKIL

Seto Yuma
Chapter #8

Celah Terpendam

Tepat di tengah gagang

Gerakmu membawa redup menerang

Tarik demi cahaya menyapa kelam

Hembuskan seuntai salam

Sapa luar dalam riang

Langkahmu disambut karpet merah membentang

Sedikit lagi kamu pemenang

Ambisimu jadi penghalang

Aku sepi terpejam

Kau dorong lagi terang menuju kelam

Celahmu kembali terpendam

Sendiri menyeru redam


  -----

Lega rasanya bisa melewati pekerjaan hari ini. Walaupun sebenarnya Riana belum cukup puas pada apa yang dia lakukan. Terlebih di awal on air tadi dia sempat sangat gugup hingga mengganggu teknis siaran.

Selanjutnya harus lebih baik lagi.

Riana merapikan mejanya, ia sedang bersiap untuk pulang. Gerakan Riana terhenti sejenak memperhatikan barang-barang milik Randu.

Ah hari ini dia tidak datang.

Tak lama kemudian Kharna datang menghampiri Riana.

"Hei. Keren banget tadi siang," Kharna memuji hasil siaran Riana.

"Loh Mas Kharna tadi siang gak liputan?" tanya Riana.

"Liputan dong. Aku nonton pas lagi makan siang. Orang-orang di warung makan aja sampe muji-muji kamu," ujar Kharna melanjutkan pujiannya.

"Aku malu beneran loh Mas," Riana benar-benar tersipu.

Riana baru menyadari siarannya tadi siang di saksikan begitu banyak orang.

Tapi yasudahlah, biarkan saja. Riana sudah tidak peduli pada ketakutan-ketakukan di pikirannya. Dia harus berusaha untuk menikmati perjalanan karirnya. Jika hanya menuruti kenyamanan diri, tidak akan terpacu untuk lebih baik lagi.

Lihat selengkapnya