Menarikku Tapi Berlalu
Kamu menulis "CINTA" di tembok biru
Lalu membiarkanku meminati
Berharap gores cintamu dalam keteduhan
Benar untukku merayu hati
Kamu memberi aroma seakan ragu
Lalu liarkan aku berpikir sendiri
Berharap poles rasamu mengayun perlahan
Benar mengusap tak akan pergi
Aku ingin mengambil pena di tanganmu
Membalas gores baru berdamping goresanmu
Tunggu...
Sejak kapan kamu tidak disampingku?
Harapanku terbingungkan harapanmu
Untuk apa kamu menarikku tapi berlalu?
-----
"Oh Tuhan, malaikat seperti ini kenapa Kau biarkan begitu dekat di hadapanku. Tidakkah kau menyayanginya, Tuhan?. Berada sangat dekat denganku seperti ini bagai menurunkan jauh kharisma kuat dirinya. Teganya Kau Tuhan. Atau justru Kau menyayangiku. Memberikan anugerah begitu indah dengan bisa menatapnya dan berada sangat dekat dengannya dalam waktu yang terlalu sering"
Randu masih terus mengagumi Rayya di setiap pertemuan mereka. Sebuah hal yang sangat bertolak belakang dengan apa yang biasanya terjadi selama ini. Sikap dingin Randu pada setiap wanita, seolah sirna di hadapan Rayya.