Sebentar lagi hujan
Saat kamu tidak ada kabar lalu menghilang
Kemudian kembali seperti orang baru yang tidak saling kenal
Jangankan mengulang indah masa lalu
Menyapamu saja aku tidak mampu
Sebentar lagi hujan
Saat kamu menanam kenyamanan
Lalu pergi di setengah tumbuh
-----
Daun Alang tampak meredup. Matahari menyapa untuk pergi. Menyisakan segaris cahaya senja. Randu mencoba menatap garis matahari itu. Tapi silau cahayanya justru memudarkan pandangan Randu. Kadang keindahan tidak selalu menjadi indah ketika kehendak mulai dipaksakan.
Sudah cukup lama Randu duduk sendiri. Penuh sabar berharap Rayya datang.
"Kamu gak disini, tapi senyummu dari tadi gak pergi..." sesal Randu.
Randu tersadar dari lamunannya. Tanpa terasa matahari telah terbenam. Sedari tadi Randu tidak mendapati raut muka yang dia rindukan.
Raut-raut wajah tidak ramah menatap ke arah Randu.
Randu bangkit dari duduknya. Beranjak pergi dengan beban pertanyaan di dalam pikiran. "Kemana Rayya?" Muakkah dia dengan kehadiran Randu selama ini? Sepantas itukah Randu dihindari?
Cukup lama perjalanan mereka berdua. Bukan hanya suka dan duka melewatinya. Begitu banyak fase penting dalam kehidupan yang mereka lalui bersama.
"Kamu semangat ya, ini untuk kita berdua nanti."
Randu masih teringat ucapan Rayya padanya.