Blurb
"Aku bisa menutup mataku dari hal yang tidak ingin kulihat, tetapi aku tidak bisa menutup perasaanku dari hal yang tidak ingin aku rasakan"
Karena tiba-tiba dirumahkan gara-gara wabah Covid-19, Nina kaget dan bingung. Dia bertekad untuk hidup lebih baik ke depannya, walau dia tidak tahu apakah akan bisa kembali kerja di kantornya. Dia memutuskan untuk menulis buku harian selama 25 hari untuk mengenali dirinya lebih baik dan menyemangati dirinya sendiri. Setelah 25 hari berlalu, Nina ingin mengambil keputusan untuk hidup barunya kelak. Tawaran kembali bekerja di kantor lama diperolehnya kembali, tetapi mengapa Nina justru menolaknya?
TENTANG PENULIS
Meninggalkan jejak lewat tulisan adalah sesuatu yang terus saya usahakan, bukan hanya untuk generasi saya, tetapi juga untuk generasi baru saat saya sudah tiada. Pandemi covid-19 yang saya alami baru-baru ini adalah peristiwa besar dalam sejarah manusia yang pantas untuk dikenang dan direnungkan oleh generasi mendatang. Saya ingin meramu pandemi covid-19 dalam sebuah karya fiksi yang memberi pengetahuan, pelajaran dan perenungan yang dalam sekaligus hiburan bagi para pembaca. Sebuah novel yang cocok untuk mereka yang suka mengamati kehidupan dan realitanya. Mungkin para remaja sebagai pasar terbesar novel online sulit memahami karena mereka belum benar-benar merasakan dunia kerja dan bagaimana rasanya kehilangan mata pencaharian saat kebutuhan hidup harus dipenuhi. Saya ingin membuat novel ini sedekat mungkin dengan realita sekaligus memotivasi pembaca. Mulanya saya ingin membuat plot sebelum menulis, tetapi saya gagal. Tetapi karena setting waktu tepat seperti waktu saat saya menulis, saya membiarkan cerita mengalir sehari demi sehari. Sampai akhirnya saya memperoleh ending yang saya sendiri surprise, karena tidak pernah saya rencanakan sebelumnya. Selamat membaca, semoga bermanfaat, dan terima kasih banyak.