My Amazing Brother

Yaz
Chapter #7

6

Mentari pagi menyinari begitu terik, hari ini hari senin. Hari dimana banyak murid sekolahan yang membenci hari ini, termasuk juga salah satunya Casey. Setelah kemarin ia baru balik ke Indonesia, ia sekarang harus masuk sekolah setelah izin selama beberapa hari.

Casey turun ke lantai bawah, ia duduk di meja makan. Dihadapannya sudah ada sepotong sandwich lezat dan susu cokelat, namun ia nampak tak semangat saat menghabiskan sarapannya itu.

Diana pun ikut duduk menemani Casey menghabiskan sarapannya.

"Sayang, Bunda tahu kau masih lelah karena perjalanan kemarin. Tapi kau harus sekolah, nanti sepulang sekolah kamu bisa istirahat sepuasnya." Casey bangkit dari tempat duduknya, meraih tas dan berlalu begitu saja tanpa pamit dahulu pada Diana.

Casey berjalan ke garasi. Di sana, sudah ada Mang Ucup yang siap mengantar Casey ke sekolah.

"Pak, berangkat." ujar Casey singkat sambil masuk ke dalam mobil.

Ucup masuk ke dalam mobil dan menancap gas menuju sekolah Casey.

Lima belas menit berlalu, kini Casey sudah sampai di sekolah. Ia turun sambil menenteng ranselnya.

Casey dahulu adalah gadis yang sangat periang, semua orang yang ia kenal akan ia sapa. Namun sejak satu tahun lalu semuanya berubah menjadi Casey yang pemurung.

"Hai Cas," sapa teman sebangku Casey, Stella.

Casey mengacuhkan sapaan Stella dan malah duduk seraya membenamkan kepalanya di atas mejanya.

"Huu, dasar apa ini tampang orang yang baru balik dari Spanyol?" cibir Stella.

"Aku mengantuk. Biarkan aku tidur." desah Casey

Stella mengalihkan perhatiannya pada ponselnya, membiarkan sahabatnya itu tidur.

Lonceng tanda masuk berdentang nyaring di penjuru sekolahan. Casey masih tertidur, bahkan berulang kali Stella membangunkan Casey. Tetapi Casey tak kunjung bangun.

Masuklah seorang guru lelaki paruh baya bernama Pak Hamid, guru matematika dasar. Pak Hamid terkenal dengan julukan 'killer'. Maka dari itu Stella kembali mencoba membangunkan Casey, takut kalau Casey akan terkena masalah pada Pak Hamid.

"Hey, Casey bangunlah. Mati kau jika ketahuan tidur oleh Pak Hamid." bisik Stella ke telinga Casey.

Casey malah melenguh tak karuan saat Pak Hamid menjelaskan pelajaran. Pak Hamid yang mendengar lenguhan Casey, langsung menuju meja Casey.

"Casey Roselyn Garcia, bangun!!" bentak Pak Hamid.

Casey seketika terlonjak.

"Pergi ke bawah tiang bendera, hingga pelajaran saya selesai!"

Disinilah Casey, tepat di bawah tiang bendera. Kala itu siang begitu terik, sangat terik.

Seseorang lelaki tampan datang menghampirinya.

"Apa kau Casey?" pandangan Casey buram saat melihatnya.

Casey terjatuh, beruntung ada laki - laki yang tadi dihadapannya menahan tubuhnya. Lalu laki - laki itu langsung membawa Casey ke uks.

.

.

.

Casey pov

Lihat selengkapnya