"Cas," Stella menyikut lengan Casey keesokan harinya saat jam pelajaran kimia berlangsung.
Casey menengok ke arah Stella.
"Kau tak penasaran dengan laki - laki yang mengantarmu pulang kemarin? Kudengar dia murid pindahan dari Jerman lho." seketika gerakan Casey menulis terhenti.
"Lalu?" tanya Casey tanpa melihat Stella.
"Hubungannya denganku apa?" sambungnya.
Stella menghela nafas. "Setidaknya kau harus tahu sedikit informasi tentangnya. Kenapa dia ingin mengantarmu pulang? Kenapa dia tahu rumahmu? Bahkan Bundamu tahu tentangnya?" suara Stella meninggi.
"Stella, Casey harap perhatikan penjelasan saya!!" tegur Gaby, guru mata pelajaran kimia.
Seketika Casey dan Stella hening, mereka kembali mencoba fokus mendengar penjelasan Gaby. Namun tidak dengan Casey, Casey memikirkan bahwa perkatan Stella ada benarnya juga.
∽介∽介∽介
Hembusan angin begitu kencang menerpa tubuh Casey yang saat ini berada di loteng sekolahnya. Keadaan sekolah saaat ini sepi, semua murid sudah pulang sedari tadi. Menyisakan Casey yang duduk di pinggir yang langsung menampakkan lantai bawah secara terang - terangan.
Casey merogoh saku rok abu-abunya, mengambil secarik foto dirinya dan Carey.
"Bahkan hidup ini tampak lebih menyedihkan saat kau tak ada disampingku Carey," Casey bergumam.
Ia kembali memasukkan foto itu ke dalam rok abu-abunya. Ia berdiri tepat di pinggir, membuatnya bisa kapan saja terjatuh dari lantai empat itu.
Saat Casey telah menutup matanya dan hendak menghempaskan tubuhnya ke bawah. Ada seseorang yang menarik tubuh Casey hingga mereka saling menindih. Casey mendarat di atas tubuh seorang lelaki yang menyalamatkannya dari aksi percobaan bunuh diri tadi.
Mata Casey melotot ketika mengetahui siapa yang sudah menggagalkan aksi bunuh dirinya itu.
"Kau lagi? Kenapa kau menggagalkan aksiku?! Berhenti muncul dalam kehidupanku!!" Casey bangkit dari tubuh laki - laki itu. Laki - laki itu adalah laki - laki yang kemarin mengantarnya pulang