My Amnesia

Nela Vitriani
Chapter #5

Chapter 5 Kehadiran yang Tak Diinginkan

Aku merebahkan diri di atas tempat tidurku. Lelah setelah aku berkeliling menelusuri pekarangan yang sangat luas. Kakiku terasa perih sekali. Nikmat rasanya menggeliat di atas kasurku yang empuk. Ah, mungkin esok aku dapat kembali berkeliling melihat-lihat perkarangan yang belum seluruhnya aku telusuri. Sebuah ketukan terdengar dari pintu kamar. Dengan sedikit rasa malas, aku membangkitkan tubuhku menuju pintu.

“Hai. Kamu sedang istirahat ya?” sosok yang sangat akrab di mataku saat ini kembali menyapa. Dialah Dr. James sang penyelamat hewan-hewan.

“Ah tidak juga. Hanya ingin bersantai sejenak” ungkapku.

“Boleh aku masuk?” tanyanya dan aku pun mempersilahkannya.

Ia duduk di sebuah sofa berwarna coklat yang terletak di sudut kiri kamarku. Tampak di tangannya penuh dengan berbagai bungkusan. Menandakan ia baru saja membeli sesuatu.

“Upff… Aku minta maaf karena aku pulang sedikit larut. Tapi tadi aku sempat mampir ke sebuah toko untuk membeli sedikit perlengkapan” jelasnya.

Aku mendengar penjelasan James sembari memilih duduk di bibir tempat tidur yang berhadapan dengannya. Aku melihatnya sedikit kerepotan mengangkat bungkusan dan aku memutuskan untuk membantunya memegang beberapa bungkusan kecil yang sedari tadi ia bawa sendirian.

Ia menghela napas panjang dan berkata, “Aku bawakan beberapa pakaian yang dapat kamu kenakan. Selama di Kanada aku belum sempat membelimu pakaian karena aku harus buru-buru kembali ke Boston. Hmm, kebetulan dulu aku pernah membelikan baju-baju untuk istriku, jadi yah sedikit tau tentang ukurannya. Tapi aku minta maaf kalau kamu kurang suka dengan modelnya” katanya seraya tertawa ringan.

Aku melihat apa yang James berikan satu per satu. Aku memilih salah satu baju terusan yang terbuat dari bahan katun berwarna abu-abu kecoklatan. Aku membuka lipatannnya dan menggerainya di udara. Dan aku kembali menatapnya dan berkata, “Aku suka dengan modelnya dan aku rasa ini cocok untukku. Tapi aku yang seharusnya minta maaf kepadamu karena aku jadi merepotkanmu dengan semua ini” kataku sembari meletakkan baju itu kembali ke dalam bungkusan.

“Seandainya aku tau siapa diriku, pasti aku tak perlu membuatmu sibuk seperti ini” sambungku lagi dengan penuh rasa penyesalan.

“Sudahlah, ini adalah tugasku. Bukankah kita sesama manusia harus saling membantu? Ya kan? Lagi pula ini tidak terlalu merepotkanku kok” sahutnya dengan senyuman ringan.

“Dr. James, kamu sangat baik padaku. Padahal kita belum pernah saling mengenal sebelumnya. Aku ucapkan banyak terimakasih” kataku dengan tatapan penuh rasa berterimakasih.

“Kau tak usah sungkan Kelly. Anggap ini rumahmu. Dan aku rasa, kau tidak perlu memanggilku dengan sebutan dokter. Cukup panggil aku James, ok?” tawarnya sembari melemparkan senyum.

Thanks, James” ucapku.

“Ok. Aku tunggu di meja makan. Kamu pasti sangat kelelahan setelah setengah hari berkeliling dan kamu pasti lapar” ucapnya.

I’ll be there soon” jawabku singkat.

Lihat selengkapnya