My Author

Nurul Lathiffah
Chapter #3

Rutinitas di Gramedia

“Alhamdulillah, Dik. Tulisan opiniku tayang di media."

“Selamat, ya Mas.”

Entah kenapa, bagi istri seorang penulis, kabar itu adalah kabar bahagia. Sejak resmi keluar dari pekerjaan, Hanung memang lebih fokus menulis. Pendapatannya satu minggu ini bahkan melebihi gajinya sebagai editor. Lima opini yang dimuat di media nasional sudah dihargai 3 juta rupiah.

“Aku menikmati hariku seperti ini, Dik.”

“Iya. Mas.”

“Adik nyaman dengan status baruku?”

Aisha mengangguk dan mengacunkan dua ibu jarinya. Aisha tahu, meski suaminya tak lagi bekerja secara formal, namun suaminya tetap memberika nafkah, baik lahir atau batin. Jadi, Aisha tak layak untuk kebaratan. Jika suaminya lebih bahagia dengan kegiatannya saat ini, mestinya Aisha justru ikut bahagia.

Malam ini, Aisha menikmati rak-rak buku yang tertata rapi di Gramedia. Aisha dan Hanung tidak sedang membeli buku. Keduanya hanya melihat-lihat buku, dan sesekali mengecek penjulan buku yang ditulis Hanung.

“Wah, laku 10.”

“Lumayan, Mas.”

“Bayangkan kalau di sepuluh toko yang sama juga terjual 10. Berarti, kisaran 100 buku terjual.”

“Keren.”

Aisha mengamit lengan Hanung. Sebagai istri seorang penulis, ia mulai bangga.

“Aku lega keluar bekerja.”

“Oh. Ya Mas?”

“Iya.”

Lihat selengkapnya