My Beautiful Bride

pinnacullata pinna
Chapter #1

Anna Frederica

“Anna, kamu tahu sekarang sudah jam berapa?” tanya Mamaku dengan wajah kesal.

Aigooo Mama, bawel banget sih ah.” ucapku kesal sambil masih menutup wajahku dengan bantal.

“Mama dah janji kamu harus kesana pas makan siang, sekarang dah mau jam 10.” ucap mama tidak sabar.

“Astaga mama!” seruku kesal. Aku bangkit dari tempat tidurku yang mungil, dan beranjak menuju kamar mandi.

Apa sih spesialnya dengan janji dengan kakek tua itu, dari kemarin mama heboh amat! pikirku kesal sambil membersihkan tubuhku.

Selesai mandi Mama ternyata masih menunggu di kamarku, dia menungguku dengan tidak sabaran

“Ayo… sini cepat pakai gaun cantik ya, nih yang kuning anak ayam, warnanya pas buat kulit kamu!” seru mama sambil menempelkan gaun itu ke badanku. Aish aku tidak suka pakai gaun, terlalu melambai, pikirku kesal.

Tapi wajahnya begitu berharap, sehingga aku mengangkat baju itu dan menempelkannya ke badanku lagi, rok itu berbahan ringan, jatuh pas diatas lututku.

Ah, kenapa ga boleh pakai jeans saja sih, mama benar-benar terlalu heboh dengan kunjungan ini, sesalku dalam hati. Tapi pada akhirnya aku tidak tega mengecewakan mamaku dan segera mengenakan baju itu.

“Ah cantiknya anak Mama.” ujarnya dengan terkagum-kagum, aku jadi tersipu malu. Yah tapi siapa sih yang bilang anaknya sendiri jelek, tapi aku melihat pantulan wajahku di cermin, memang ternyata warna ini bagus, cocok dengan kulitku.

“Sini mama sisirin.” panggilnya agar aku duduk di depannya. Aku segera duduk dihadapannya, dan Mama segera menyisir rambutku yang panjang.

“Rambutmu cantik sekali Anna, tebal dan lurus alami.” katanya sambil menyisir rambut ku dengan lembut, aku suka sekali jika Mama ku menyisir rambutku, dulu waktu aku kecil sebelum tidur pasti Mamaku datang dan menyisir rambutku.

“Aku malah mau pikir mau cat rambutku Ma.” ujarku.

“Hah, ga ada jelek, jelek pasti jelek, dah bagus warnanya kecoklatan begini, warna rambut asli itu selalu yang terbaik, Tuhan tau warna yang pas buat kamu, udah ga usah aneh-aneh pake di cat segala!” seru mama gusar, aku mendengus kesal.

“Dah selesai.” cantiknya anak Mama!" ujarnya mengulang ucapannya tadi.

“Ish Mama.” ucapku merajuk karena risih dipandangi oleh Mama dengan seksama.

“Pakai make-up sedikit nak.” ujarnya lagi.

Lihat selengkapnya